Tak Berkategori  

Kesaksian Warga Sekitar Lokasi Pengepungan Buron Terduga Maling Sapi

ANGKINANG, koranbanjar.net – Masyarakat Desa Sili-Sili RT 2 Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), digegerkan suara tembakan beruntun, Rabu (11/9/2019) subuh. Masyarakat penasaran, tetapi bahkan sampai pukul 9 pagi, mereka tetap tak diizinkan mendekat.

Informasi yang dihimpun koranbanjar.net dari keterangan warga sekitar, malam itu masyarakat tidak mengetahui sama sekali adanya pengepungan oleh polisi terhadap seorang buron pencurian sapi bernama Khairullah di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah (Kalteng).

 

Baca juga: Pelarian Tersangka Pencurian Sapi Dan Penembak Polisi Berakhir Tragis

 

“Tetapi sekitar pukul tiga dini hari, terdengar ada bunyi mobil lewat beberapa buah. Tidak tahu itu mobil anggota atau bukan,” ucap warga Desa Telaga Sili-Sili RT 2, yang namanya tidak ingin disebutkan.

Sekitar pukul 5 pagi, meski jaraknya jauh dari pemukiman, tetapi masyarakat mendengar jelas suara desing peluru dimuntahkan. Kabarnya lebih dari 10 menit dan terdengar lebih dari 10 tembakan.

Warga yang penasaran bergegas mendatangi sumber bunyi, ternyata berasal dari sebuah kebun kelapa sawit milik warga. Hanya saja tak seorang pun warga diizinkan mendekat, apalagi mengeluarkan kamera ponsel untuk dokumentasi. Bahkan sementara, warga diminta tidak boleh masuk area tersebut meski mau berkebun sekalipun.

Hingga pukul 9 pagi saat para petugas bergerak pulang, barulah masyarakat diizinkan masuk ke lokasi kejadian.

Kesaksian masyarakat saat itu terdapat lebih dari 50 anggota yang datang.

Kepala Desa Telaga Sili-Sili, Norsamiansyah, membenarkan malam itu terdengar ada bunyi tembakan, serta paginya warga melihat seorang pria dimasukkan ke mobil ambulans.

Kesaksian Warga Sekitar Lokasi Pengepungan Buron Terduga Maling Sapi
Tersangka maling sapi beristirahat dan dikepung di gubuk terletak di Desa Telaga Sili-Sili RT 2 Kecamatan Angkinang. (Foto: yat/koranbanjar.net)

Di lokasi pengepungan terdapat sebuah gubuk ukuran 2×3 meter. Saat koranbanjar.net mendatangi pukul 17.00 Wita tidak ada garis polisi dipasang di sana, hanya ada sedikit bekas percikan darah dan lebih dari 5 lubang bekas peluru.

Saat itu, terlihat warga sedang memeriksa gubuk milik seorang warga bernama Mawi, yang ternyata digunakan buronan tidur dan beristirahat. Mawi diketahui biasa berkebun tomat di sekitar gubuk setempat. (yat)