Musala Baru di Lokasi Relokasi Banjir Bandang Desa Alat HST Kini Terbangun

Masyarakat desa alat menggelar syukuran atas terbangunnya mushola di wilayah mereka pasca banjir bandang januari 2021 yang lalu (foto : Ria/koranbanjar.net)

Kamis (14/1/2021) menjadi hari yang kelam bagi Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terlebih bagi warga masyarakat di Kecamatan Hantakan. Hari itu banjir bandang terjadi dengan hebatnya sampai meluluh lantakan infrastruktur yang ada, di antaranya tempat ibadah umat muslim di desa Alat Kecamatan Hantakan.

HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net Hidup di kawasan relokasi pasca banjir bandang, masyarakat di Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tentu saja memiliki segala keterbatasan.

Awal Januari 2021 lalu, berbagai harta benda, rumah, uang, bahkan nyawa banyak yang hilang imbas dari banjir bandang yang begitu dahsyat.

Berjalan hampir dua tahun pasca insiden itu, warga relokasi yang memiliki segala keterbatasan secara perlahan mendapat perhatian dari para masyarakat lainnya.

Melalui bantuan dari para orang baik, sebuah musala baru berdiri dan diresmikan di lokasi relokasi banjir Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Menurut salah satu relawan Komunitas Pelita Hulu Sungai Tengah, Ria menjelaskan, musala itu merupakan buah dari bantuan para orang baik yang disalurkan melalui kolaborasi Yayasan Ruang Pelita Kalimantan, Yayasan Penghubung Kebaikan, serta Kitabisa.com untuk program pemulihan pasca banjir.

“Alhamdulillah rasanya senang sekali, Allah izinkan kita mengambil sisi-sisi inspirasi di desa ini, termasuk dari seorang nenek yang biasa dipanggil nenek Lian,” terangnya, Kamis (8/9/2022) di Barabai.

Lebih lanjut, musala yang diberi nama Baitusyukur itu rupanya berdiri di atas lahan Nenek Lian, yang juga salah satu pengungsi di lokasi tersebut.

Meskipun usianya sudah senja, tapi beliau tak lupa untuk selalu menebar kebaikan untuk beramal jariah menyumbangkan beberapa bidang tanahnya, untuk dibangunkan Musala Baitusyukur itu.

“Musholla Baitusyukur ini memiliki arti rumah Allah untuk bersyukur,” kata Ustadz Faturrahim, salah satu Da’i di Pegunungan Meratus Hulu Sungai Tengah.

Ia menambahkan, melalui terbangunnya Rumah Allah ini, semoga jadi keberkahan dan menginspirasi untuk semuanya.

Peresmian musholla itu berlangsung pada, Senin (5/9/2022) disambut suka cita para warga relokasi banjir Desa Alat dengan menggelar selamatan dan do’a bersama para Da’i Pegunungan Meratus, aparat Desa Alat, perwakilan Komunitas Pelita HST.

Sementara itu, Retno Sulisetiyani Manager Yayasan Ruang Pelita Kalimantan mengucapkan, “Alhamdulillah bahagia rasanya melihat musala yang diimpikan sejak setahun yang lalu kini terwujud berkat dukungan orang baik,” ujarnya.

(mdr/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *