Mengetahui musibah kebakaran yang menimpa rumah dua wartawan di Jalan Famili, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, pengamat yang dikenal sangat vokal ini, Supiansyah Darham, SE, SH langsung mendatangi korban untuk memberikan bantuan, sebagai bentuk kepedulian terhadap rekan jurnalis.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Pengamat Politik dan Sosial, Supiansyah Darham, SE, SH, secara spontan langsung mendatangi wartawan yang menjadi korban kebakaran Minggu malam, (10/7/2021) di Jalan Famili (Gang Famili) Kelurahan Jawa, Martapura, Minggu, (11/7/2021).
Tanpa basa-basi, pengamat yang juga dikenal sebagai Advokat Kalimantan Selatan ini langsung menyerahkan bantuan berupa uang. “Saya tidak bermaksud ingin ria, saya hanya ingin mengajak serta menggugah para pejabat publik di Kabupaten Banjar untuk peduli terhadap rekan-rekan wartawan yang tertimpa musibah. Mudah-mudahan banyak yang ikut tergugah untuk peduli memberikan bantuan,” ungkap Supiansyah Darham.
Dia pun mengakui, bahwa bantuan yang diberikan tidak seberapa. Namun tujuan utama bukan persoalan nilai yang diberikan, melainkan rasa peduli terhadap rekan-rekan wartawan yang sering bersentuhan dengan kepentingaan dan menyuarakan kepentingan publik.
“Rekan-rekan wartawan ini kan sama dengan mitra atau saudara kita. Kebetulan saat ini mereka tertimpa musibah, inilah saatnya kita saling membantu,” kata dia.
Apalagi, menurut Supiansyah, sebelum peristiwa kebakaran menimpa, rekan wartawan yang mengalami musibah sedang mempersiapkan acara hajatan tasmiyah. Namun semua persiapan habis terbakar, dan acara hajatan tasmiyah pun akhirnya ditunda. “Persiapan makanan, beras dan lainnya ikut terbakar. Padahal siap-siap mau tasmiyahan,” ucap Supi.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, rumah kakak-beradik yang berprofesi sebagai wartawan juga turut terbakar pada musibah kebakaran di Jalan Famili (Gang Famili), belakang Panti Asuhan Budi Dharma, Kota Martapura, Kalimantan Selatan, pada Sabtu (10/7/2021) sekitar pukul 23.00 WITA.
Menurut wartawan yang telah menjadi korban kebakaran, Wahyu kepada koranbanjar.net, dia bersama istrinya baru saja pulang ke rumah sekitar pukul 22.00 WITA, dan bermaksud ingin istirahat setibanya di rumah.
Kemudian, sekitar pukul 22.30 WITA, istrinya mendengar suara seperti kretek api yang membakar kayu, lalu menanyakan suara itu kepada suaminya, Wahyu. Wahyu menjawab, suara itu ditimbulkan dari kucing.
“Kemudian, saya melihat ke Hp ada informasi kebakaran di Budi Dharma. Saat saya liat keluar rumah, ternyata suara itu dari api yang membakar atap kamar mama saya (rumah yang ditempati), sudah besar apinya,” ceritanya.
Tidak pikir panjang, dia langsung menyelamatkan istri serta anaknya ke rumah tetangga, beserta barang-barang yang bisa diselamatkan.
“Istri sama anak saya selamatkan lebih dulu, baru berkas-berkas serta uang di dalam lemari,” terangnya.
Dikatakan, api telah menghanguskan rumah yang dihuninya bersama keluarga sekitar 70 persen. Bagian kamar, dapur, serta kamar mandi habis dilumat api. “Banyak barang tidak sempat diamankan seperti kulkas serta baju-baju,” katanya.(maf/sir)