Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta seluruh kepala daerah melakukan pemulihan ekonomi masyarakat di daerah masing masing. Disampaikan melalui webinar pembekalan kepemimpinan pemerintahan dalam negeri untuk para kepala daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Kotabaru, Senin (13/9/2021).
KOTABARU, koranbanjar.net- Pemulihan ekonomi menjadi salah satu target utama, perlu untuk melakukan pemulihan ekonomi.
“agar masyarakat juga dapat survive, kalau ekonomi berjalan otomatis pendapatan PAD juga bisa meningkat dan kembali normal,” kata Tito.
Pembekalan kepemimpinan itu sendiri dijadwalkan dalam gelombang tiga dan empat, hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020.
Acara pembekalan ini diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) secara tatap maya atau virtual.
Adapun jumlah peserta gelombang tiga yang mengikuti pembekalan sebanyak 137 orang dari non petahana pada tanggal 13 sampai 17 September 2021, diikuti Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif.
Sedangkan, Bupati Kotabaru Sayed Jafar berada pada gelombang empat dari petahana yang diikuti sebanyak 46 orang pada tanggal 20 sampai 24 September 2021.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, acara pembekalan kepemimpinan ini merupakan amanah dalam melakukan pengembangan SDM, khususnya yang berkaitan dengan tugas pelaksanaan pemerintahan daerah.
“Ada tiga hal untuk menjadi pemimpin yang kuat, yang pertama power yang mengharuskan kita untuk memahami aturan dan berlindung pada aturan yang jelas” terangnya, Senin (13/9/2021).
Sambung dia, untuk selanjutnya harus memiliki pengikut atau staf yang mampu membantu kita dalam bekerja, dan konsep.
Tito Karnavian juga berharap, agar kepala daerah dapat merangkul dan menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah provinsi dan pusat.
“Jalin juga hubungan yang baik dengan Forkopimda, Wakil Bupati, Sekda serta jajaran, agar pemerintahan dapat berjalan dengan baik, “cetusnya.
Tito menekankan kepada para kepala daerah untuk bisa menekan laju penyebaran wabah melalui empat indikator pengendalian pandemi Covid-19.
Yakni, pengendalian angka positif, Bed Occupancy Rate (BOR), recovery rate atau angka kesembuhan yang tinggi, serta fatality rate atau angka kematian yang rendah. (cah/dya)