Limbah Q-Mall Sudah Cemari Lingkungan, DPRD Banjarbaru Melempem?

Air sungai yang kini berubah menjadi keruh dan menebarkan bau comberan. (Foto: Dok. Koranbanjar.net)
Air sungai yang kini berubah menjadi keruh dan menebarkan bau comberan. (Foto: Dok. Koranbanjar.net)

Limbah pusat perbelanjaan modern, Q-Mall di Kota Banjarbaru, terbukti sudah mencemari lingkungan sekitar. Air sungai disebut guntung, yang menjadi lokasi pembuangan air limbah di belakang Q-Mall Banjarbaru, dulunya jernih dan dapat digunakan masyarakat sekitar untuk mandi maupun kebutuhan sehari-hari. Namun kini, air sungai (guntung) itu sudah tidak dapat digunakan, karena bercampur dengan air pembuangan limbah hingga berubah warna dan menebarkan bau comberan. Parahnya, anggota DPRD Kota Banjarbaru yang notabene sebagai wakil rakyat, sejauh ini tidak menunjukkan sikap peduli alias diduga melempem?

BANJARBARU, koranbanjar.net Masyarakat sekitar Q-Mall Kota Banjarbaru mempertanyakan sikap anggota DPRD Kota Banjarbaru, yang sejauh ini belum ada menunjukkan sikap peduli dengan kondisi yang dialami masyarakat akibat limbah Q-Mall Banjarbaru. Padahal, mereka sudah sangat lama mengalami dampak lingkungan dari Q-Mall, bahkan sudah pernah menyurati DPRD Kota Banjarbaru.

“Sudah lama kami mengirim surat ke DPRD Kota Banjarbaru untuk melaporkan kondisi lingkungan yang kami alami di sini. Tapi sampai sekarang DPRD Kota Banjarbaru belum memberikan respon. Ada apa dengan anggota DPRD Banjarbaru, kenapa diam saja?” ungkap perwakilan warga setempat, H Dedi kepada koranbanjar.net, Sabtu, (02/04/2023),

Bersamaan itu Dedi juga mengirimkan tayangan video tentang air sungai (guntung) di belakang Q-Mall Banjarbaru yang kini berwarna keruh. Dalam tayangan video, dia menyebutkan, sekarang air sungai sudah tidak dapat digunakan lagi. Airnya berubah seperti air comberan dan berbau.

“Masya Allah, sungai kami sudah rusak. Warnanya berubah seperti ai comberan,” ungkapnya.

Saluran pembuangan limbah Q-Mall ke sungai. (Foto: Koranbanjar.net)
Saluran pembuangan limbah Q-Mall ke sungai. (Foto: Koranbanjar.net)

Dia juga menunjukkan asal air limbah Q-Mall yang mengalir melalui pipa paralon. “Dari sinilah sumber air, dari pipa ini mengeluarkan air. Air yang sebelumnya bening, setelah bercampur dengan air dari pipa, langsung berubah menjadi air comberan,” ucapnya.

Pencemaran lingkungan juga sudah dipertegas pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru saat melakukan peninjauan IPAL Q-Mall.

Hasil peninjauan DLH Kota Banjarbaru, bau tidak sedap itu diketahui berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Qmall Banjarbaru.

Warga yang mengeluhkan rata-rata tinggal berjarak antara 10 hingga 20 meter dari IPAL tersebut. Aroma itu, muncul ketika malam hari atau siang hari saat angin berhembus.

Kabid PHPL DLH Banjarbaru, Santy Eka Septiani mengatakan, setelah memastikan kepada warga yang terdampak, pihaknya mengakui adanya bau tidak sedap tersebut.

“Masih ada tercium bau, jarak IPAL berdekatan dengan rumah warga. Jadi kami akan pertemukan pihak manajemen dengan warga untuk mencari solusinya,” kata dia, Jumat (24/3/2023).

General Manager Q-Mall Banjarbaru, Andi Indrawangsa yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengungkapkan, pengelolaan limbah memang mengeluarkan bau tidak sedap.

Diakuinya, pihaknya sudah memiliki rencana untuk penambahan instalasi agar meminimalisir bau.

“Dengan penambahan itu dapat mengurangi dan meminimalisir bau tidak sedap yang menjadi keluhan warga,” sebutnya.

Pihaknya juga akan berdiskusi ke sejumlah warga yang terdampak dari aroma tidak sedap, untuk mencari jalan keluarnya.

“Kita ingin sama-sama mencari jalan tengah atau solusi dari masalah ini,” tutupnya. (sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *