Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Legislator Kalsel, Habib Ahmad; Kalimantan Lahirkan Banyak Ulama Besar, Bukan Tempat Jin Buang Anak

Avatar
1106
×

Legislator Kalsel, Habib Ahmad; Kalimantan Lahirkan Banyak Ulama Besar, Bukan Tempat Jin Buang Anak

Sebarkan artikel ini
Legislator Kalimantan Selatan, Habib Ahmad Bahasyim.(foto: dok)
Legislator Kalimantan Selatan, Habib Ahmad Bahasyim.(foto: dok)

Legislator Kalimantan Selatan, Habib Ahmad Bahasyim menuturkan, masyarakat Kalimantan adalah masyarakat cinta damai. Bahkan Kalimantan banyak melahirkan ulama-ulama besar, bukan tempat jin buang anak seperti yang dilontarkan Edy Mulyadi.  

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal ini ia sampaikan Habib Ahmad Bahasyim menanggapi pernyataan Edy Mulyadi yang kontroversial melalui video yang viral tersebar di media sosial.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepada media ini, Selasa (25/1/2022), anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Demokrat ini mengungkapkan, di Kalimantan banyak lahir ulama-ulama besar, khususnya di Kalsel.

“Kalimantan bukan tempat jin buang anak,” tegasnya.

Menurutnya, perkataan Edy Mulyadi akan membuat  perpecahan bangsa dan tidaklah pantas seorang tokoh mengeluarkan statemen seperti itu.  “Ini sangat melukai masyarakat kalimantan,” ucapnya.

Habib Ahmad berharap aparat penegak hukum secepat mungkin melakukan tindakan.

“Biar di kemudian hari tidak terjadi seperti ini lagi, dan menjadi pelajaran bagi yang lain, apalagi terkait SARA, jangan sampai terjadi,” harap anggota Komisi II ini.

Meski sudah meminta maaf secara terbuka, berbagai elemen masyarakat di Kalimantan tetap menginginkan Edy Mulyadi diproses secara hukum, karena sudah terlanjur menghina dan melecehkan warga Kalimantan.

Pihak Polda Kalsel dituntut harus tegas dan serius menangani kasus pengaduan warga terkait pernyataan Edy Mulyadi lewat video yang tersebar di medsos.

Karena pernyataan Edy sudah masuk ke dalam ranah provokatif, menciptakan keresahan di masyarakat Indonesia juga menggangu stabilitas internal NKRI.

Ketua Umum Dayak Kulawarga Borneo, Salam, yang juga seorang tenaga ahli DPR RI ini berkata, penghinaan dan pelecehan terhadap orang Kalimantan tidak bisa dianggap selesai hanya dengan kata maaf.

“Tetapi harus diproses secara hukum terlebih dahulu,” tandasnya.(yon/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh