Lansia Telantar di Barabai Dibantu Relawan, Bukan Pemerintah, Disediakan Rumah Layak Huni

Lansia saat dikunjungi relawan dari ACT. (foto: ramli)
Lansia saat dikunjungi relawan dari ACT. (foto: ramli)

Sepasang suami-istri lanjut usia (lansia) yang sempat telantar di Kota Babarai, Kabupaten HST, kini telah mendapat bantuan dari relawan, bukan pemerintah daerah setempat. Lansia ini dapat menempati rumah sewa layak huni dengan biaya bersumber dari dermawan dan beberapa organisasi yang peduli.

BARABAI, koranbanjar.net – Pasangan lansia yang diketahui bernama Syamsudin (95) dan Arpiah (60) ini berasal dari Desa Tabuan Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan ini, awalnya hidup terkatung-katung di wilayah Barabai hingga sempat tidur di alam terbuka, pinggiran DAS (Daerah Aliran Sungai) Kota Barabai.

Mereka berdua sempat tinggal di rumah bedakan yang kurang layak huni.

Kemudian beberapa relawan mengunjungi rumah tersebut, Minggu (19/9/2021) pagi. Rumah yang ditempati tidak layak dihuni, lantai rumah hanya berupa lumpur kering, bekas banjir bandang yang menyerang Kota Barabai pada Januari silam.

Melihat kondisi tersebut relawan yang tergabung di kesatuan Relawan Peduli Sesama (RPS), Masyarakat Relawan Indonesia Aksi Cepat Tanggap (MRI ACT) bekerjasama dengan Ketua RT dan masyarakat Kampung Jawa, Kelurahan Barabai Utara mencarikan rumah ganti yang lebih layak untuk dihuni.

Berkat kerja keras dari relawan akhirnya mereka mendapatkan satu rumah sewa layak huni yang siap untuk ditinggali dengan harga yang sama dengan rumah sebelumnya, pada sore hari yang sama.

Relawan dan masyarakat Kampung Jawa beserta Ketua RT setempat bergotong royong untuk mengangkut barang punya mereka.

Anggota Relawan Peduli Sesama, Hazmi mengucapkan terima kasih atas bantuan warga masyarakat Kampung Jawa terlebih untuk ketua RT yang sudah membantu mencarikan rumah layak huni untuk kedua lansia ini, sehingga lebih nyaman.

Relawan mengunjungi rumah lansia. (foto: ramli)
Relawan mengunjungi rumah lansia. (foto: ramli)

“Harapan kami mudahan semua kegiatan kita, semua yang kita lakukan mendapatkan amal jariah dari Allah SWT,” ucapnya.

Sudah dua hari Syamsudin dan Arpiah menempati rumah tersebut, cerita nenek Arpiah saat di temui koranbanjar.net, ada  relawan yang sudah datang menemui mereka berdua.

“Malam semalam ada banyak orang yang mengantar bahan pokok seperti mi instan, minyak goreng, dan lainnya. Alhamdulillah ada juga yang membayarkan sewa rumah selama sebulan, jadi kami berdua tidak memikirkan uang sewa lagi,” ujarnya.

Penelusuran koranbanjar.net, Selasa( 21/9/2021 ) sekitar pukul 14.30 WITA ternya ada dua komunitas relawan yang menjamin masalah biaya tempat tinggal mereka, salah satu anggota relawan tersebut Maulidil Fajri memberikan klarifikasi, “kami tidak menjamin, tapi kami yang mengelola bantuan, jadi rumah yang sudah kami bayarkan ini merupakan hasil bantuan dari masyarakat,” ungkapnya.

“Bagi masyarakat yang peduli dan ingin berdonasi untuk membantu kakek dan nenek ini, silakan hubungi kontak yang tertera 085245002922,” tutup Maulidil Fajri.

Pada saat koranbanjar.net mengunjungi nenek tersebut, terlihat anggota MRI ACT juga memberikan bantuan kepada kedua lansia tersebut berupa bahan pokok makanan dan uang titipan dari para dermawan.(mj-41/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *