Peristiwa dugaan salah tangkap oleh oknum Tim Buser Polres HSU dan HST di Barabai, Rabu ( 8/9/2021 ) terhadap kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Barabai, Kabupaten HST, Kalsel, berlangsung cukup menegangkan bagi anggota HMI yang berada di sekretariat.
BARABAI, koranbanjar.net – Kader HMI, Muhammad Rafii diduga telah menjadi korban salah tangkap kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di wilayah hukum Kabupaten HSU. Kasus ini sudah dilaporkan HMI ke Propam Polda Kalsel, Sabtu (11/9/2021) sore.
Kabid PA (Pengembangan Anggota) HMI Cabang Barabai, Fahmi Gunawan, kepada koranbanjar.net secara eksklusif menceritakan, awal terjadi penangkapan terhadap Muhammad Rafii, Senin ( 13/9/2021 ) sekitar jam 17.00 WITA
“Sore itu, kami mengadakan kegiatan di sekretariat, sekitar jam 17.00 WITA, kawan-kawan yang lain sudah beranjak mau pulang, sedangkan saya saat itu mau sholat dulu sebelum pulang, ngambil air wudhu, setelah itu sholat. Sehabis sholat itu baru terjadi tragedi itu,” katanya.
Posisi dia waktu itu, masih sholat, duduk tasyahud akhir sambil berdo’a. Tiba-tiba datang sejumlah petugas menggunakan 3 mobil. Dia tidak mengetahui jumlah petugas saat itu. “Setelah itu, salah satu dari mereka berteriak dengan memanggil nama “Gaston” (Gelar Muhammad Rafi’i) dengan nada keras,” kisahnya.
“Tanpa permisi, petugas masuk ke sekretariat tanpa melepas alas kaki dan langsung menuju bagian dapur sekretariat ini. Saat itu posisi Rafii sedang berada dalam WC,” ujarnya.
Sesampai di dapur terdengar suara tembakan satu kali yang membuat dirinya langsung shock, tanpa bisa berkata-kata lagi, bahkan tidak bisa berbuat apa-apa. “Karena posisi saya masih di atas sejadah, selesai sholat,” imbuhnya.
Menurut pengakuan kawan-kawan yang saat itu mau pulang, lanjutnya, masih berada di depan sekretariat melihat orang-orang itu sudah mengepung posisi sekretariat HMI, di kiri, kanan, muka hingga belakang.
“Tidak tau apa yang terjadi di area dapur, tau-tau setelah keluar Rafi’i tangannya sudah diborgol,” jelasnya.
Setelah semua orang itu keluaur, kemudian salah seorang dari mereka mengatakan, “Kami dari Polres, iya ada apa pak ucap saya, kawan kamu maling, untuk lebih jelas silakan datang ke Polres saja,” ceritanya.
Setelah itu Gaston langsung dibawa menuju mobil dan ditempatkan di kursi penumpang,” tutup Fahmi.(mj-41/sir)