Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Kisah Hikmah (6); Karomah Jamaluddin Muncul Sepekan Setelah Wafat, Makamnya Terang Benderang

Avatar
897
×

Kisah Hikmah (6); Karomah Jamaluddin Muncul Sepekan Setelah Wafat, Makamnya Terang Benderang

Sebarkan artikel ini

Peristiwa penganiayaan yang dialami seorang anak santri Ponpes Darussalam, Ahmad Jamaluddin tahun 1975, karena mendapat fitnah berujung manis. Sepekan setelah wafat, kuburnya terang benderang, setiap malam Ramadan 1395 hijriah terdengar suara orang melantunkan ayat-ayat suci Alquran di sekitar makam, tanpa ada terlihat satu orang pun yang sedang mengaji.

MARTAPURA, koranbanjar.net – Setelah wafat pada 15 September 1975 dan dimakamkan di Desa Tanjung Rema RT 1, Gang Jamaluddin, Kota Martapura, sepekan kemudian warga sekitar makam heboh menyaksikan keanehan yang muncul pada kawasan makam.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Tadinya lokasi makam berada di tengah semak, hanya disertai jalan setapak di samping pabrik padi (sekarang permukiman). Setelah seminggu Jamaluddin dimakamkan, saya diminta Guru Ibad (KH. Badruddin/Pimpinan Ponpes Darussalam) untuk ziarah ke makam kakak (Jamaluddin) pada Jumat pagi. Waktu itu Guru Ibada berpesan, apa yang dilihat, itulah kebenaran,” ujar adik kandung Ahmad Jamaluddin yakni Rafiuddin kepada koranbanjar.net, Minggu, (18/4/2021).

BACA JUGA ; Mengungkap Kematian Wali Allah, Jamaluddin, Anak Angkat Guru Badruddin yang Wafat Dianiaya

Pagi Jumat, Rafiuddin ke makam dan melihat penziarah yang sangat banyak. Saking banyaknya penziarah, dia tidak mengenali makam kakaknya lagi. Para penziarah sedang mengerumuni makam yang tertutup kain kuning dan kembang.

“Saya sampai kebingungan, lalu bertanya kepada penziarah untuk mencari makam kakak Jamaluddin. Di mana makam anak Darussalam yang meninggal minggu kemarin?” tanya kepada penziarah. Lalu dijawab, “ya ini makamnya,” kata penziarah. Rafiuddin pun terperanjat seakan tidak percaya.

BACA JUGA ; Kisah Hikmah (4); Penjual Roti Amalkan Istigfar 30 Tahun Untuk Ketemu Imam Ahmad

Selain itu, karomah lain yang muncul dari cerita warga sekitar makam. “Dikatakan, selama bulan puasa, makam ini terang, warga sering mendengar urang mengaji pada malam Ramadan, tapi tidak ada orangnya,” ujar dia.

Mengalami hal itu, Rafiuddin teringat pesan Guru Sekumpul saat mau mengubur, “kita akan seperti ini jua, cuma waktunya aja belum tahu. Nanti Tuhan menunjukkan aja kebenaran, ujar Abah Guru Sekumpul saat memakamkan,” ujar Rafiuddin.

BACA JUGA; Kisah Hikmah (3); Kyai Hamid Pasuruan Sebut Sopir Ini Ternyata Wali Allah

Berikutnya, usai Guru Badruddin membaca talkin juga berpesan, “ikam anakku, kakak ikam ini anak kesayanganku jua. Mudahan ikam sabar, nanti Tuhan akan menunjukkan kebenaran,” imbuhnya kala itu.(sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh