Kesaksian Bripka RR: Tidak Tahu Soal Pelecehan Seksual, Kuat Ma’ruf dan Brigadir J Bersitegang

Bripka Ricky Rizal saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di kediaman pribadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan. (Foto: Tangkapan layar youtube POLRI TV RADIO)

Bripka Ricky Rizal (RR) yang menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J lolos dari tes Poligraf atau lie detector. Dia bersama dua tersangka lain yakni Bharada E (Richard Eliezer) dan Kuat Ma’ruf (KM) dinyatakan jujur.

JAKARTA, koranbanjar.netDalam pernyataanya Bripka RR menyebutkan bahwa dia tidak melihat terjadinya pelecehan seksual.

Pengacara Bripka RR, Erman Umar menyebutkan bahwa kliennya hanya melihat Brigadir J dipanggil Putri Candrawathi, kemudian sempat bersitegang dengan Kuat Ma’ruf.

Pada tanggal 7 Juli 2022 di Magelang, Erman menyebutkan bahwa RR sempat diminta pergi membeli peralatan sekolah anak-anak Ferdy Sambo.

Bripka RR kemudian berangkat bersama Bharada E atau Richard Eliezer. Namun di tengah perjaklanan, Bharada E ditelepon oleh PC dan diminta segera kembali ke rumah.

Namun saat kembali ke rumah Magelang, rumah tersebut tampak kosong. Lantas Bripka RR dan Bharada E naik ke lantai dua dan mereka mendapati Susi (asisten rumah tangga) sedang menangis.

“Kalau menurut saya kesaksiannya juga masih tidak bisa menggambarkan, dia sudah naik ke atas setelah bertanya sama Kuat Ma’ruf, kemudian dia melihat ke kamar ibu (PC), ibu baring di kamarnya ditanya sama RR, ada apa bu?” kata Erman, Kamis (8/9/2022).

“Tapi ibu tidak menjawab langsung bertanya Yosua (Brigadir J) di mana?” tambahnya.

Kala itu, Bripka RR menyebutkan bahwa dia tidak tahu persis kondisi PC saat itu, namun terlihat sakit.

Akhirnya Bripka RR turun ke bawah dan mengetahui Yosua mau naik dan masuk ke kamar PC namun dihalangi oleh Kuat Ma’ruf.

“Jadi Pak Kuat mau halangi ini karena ya enggak tahu penafsiran dari Kuat kenapa, dia halangi karena dia udah bertengkar, mungkin dia merasa ada pertengkaran antara Kuat dan Yosua jadi RR menjaga,” ungkap Erman.

Lebih lanjut Erman menceritakan bahwa Yoshua mengalah turun kembali namun tak berapa lama RR teringat bahwa Brigadir J sempat dipanggil PC sehingga Yosua kembali naik ke lantai dua.

RR yang bingung dengan keadaan kemudian bertanya kepada Kuat ada apa dengan Yosua.

“Karena Yosua naik ke tangga kemudian lari, akhirnya saya bingung,” ujar Emran yang menirukan perkataan Kuat menurut keterangan RR.

Kemudian RR bertanya pada Brigadir J mengapa ia bersitegang dengan Kuat.

“Kenapa (tanya RR)? Iya bang kenapa kok om kuat marah-marah sama saya (jawab Yosua),” imbuhnya.

Setelah ditenangkan akhirnya Brigadir J menghadap PC. Kala itu, RR hanya melihat di balik pintu di mana Brigadir J terlihat duduk di lantai sementara PC masih berbaring.

“Dia (RR) enggak ikut masuk, dia menunggu di luar tapi ada jarak sehingga tak dengar pembicaraan,” ungkap Erman.

Namun kemudian saat Brigadir J turun dari kamar PC, RR mengikuti Brigadir J dan menanyakan apa yang terjadi.

“Kalau yang pertama tadi (Brigadir J) kayak marah, kemudian yang kedua dia bilang udah bang enggak papa, tidak ada kesan untuk marah,” ugkap Erman.

Erman juga menjelaskan bahwa kliennya tidak mengetahui adanya pelecehan seksual di rumah Magelang. “Tidak tahu (soal pelecehan seksual),” tutupnya. (Bay/suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *