MARTAPURA – Warga Desa Sungai Batang saling berdesakan saat mengantri untuk bisa mendapatkan tabung gas 3 kilogram di halaman Kantor Kecamatan Martapura Barat, Senin (18/12) siang tadi.
Hal tersebut dikarenakan baru pertama kalinya diadakan pembagian gas di Kecamatan Martapura Barat dari pihak Pertamina yang diusulkan Bhabinkamtibmas melalui koordinasi dengan Kecamatan Martapura Barat.
“Usulan dari saya, karena ada rekan yang bekerja di Pertamina, jadi hari ini dapat bantuan 1 truk gas elpiji dulu,” ucap anggota Bhabinkamtibmas, Dedy kepada koranbanjar.net.
Warga Desa Sungai Batang rata-rata menggunakan kompor gas, sementara harga gas elpiji eceran sangatlah melambung, jauh dari harga di pangakalan gas.
“Rata-rata masyarakat di sini menggunakan gas, kemudian di sini juga tidak ada pangakalan gas, jadi saya inisiatif sendiri untuk membantu,” ujarnya.
Untuk mendapatkan tabung gas tersebut, warga wajib membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan setiap KTP warga bisa mendapatkan 2 tabung gas dengan harga Rp17.500 sesuai harga yang sudah ditetapkan.
“Jadi setiap warga yang sudah mendapatkan tabung yang berisi, nanti dicap ditangannya untuk tanda bahwa sudah dapat, supaya warga lain bisa kebagian,” tuturnya
Sebelumnya, ia sudah berkordinasi dengan Kapolsek Martapura Barat dan juga dari Pertamina, lalu usulan tersebut diterima pihak Pertamina.
“Dapat jatah 2 truk hari ini dan besok. Masyarakat sangat menerima dan berantusias, karena pertama kali di sini,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Martapura Barat Ahmad Rabani menyebutkan bahwa di daerahnya kelangkaan gas elpiji 3 kg membuat harga eceran menjadi melambung.
“Kelangkaan gas salah satunya, maka dari itu operasi pasar gas ini untuk Kecamatan Martapura Barat alhamdulillah bisa mengurangi beban masyarakat,” ujarnya.
Disebutkan juga, bahwa di Kecamatan Martapura Berat memang pertama kalinya diadakan pangkalan gas tersebut, diharapakan bisa berlanjut ke 13 desa yang ada di sini nantinya. “Mudahan lanjut terus ini, mudahan juga bisa setiap desa,” tuturnya.(maf)