MARTAPURA – Memasuki musim hujan seperti sekarang, sebagian lahan pertanian di di wilayah Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, telah terendam. Oleh sebab itu, agar masih bisa bertanam, sebagian petani menggunakan bibit (banih) unggul.
Di penghujung tahun 2017 ini, intensitas curah hujan di daerah Martapura Barat cukup tinggi, bahkan bisa berlangsung selama 1 hari penuh, sehingga menyebabkan debit air Sungai Martapura pasang dan mengakibatkan sebagian lahan pertanian terendam.
Hal itu menyebabkan para petani tidak bisa menanam banih tahunan yang biasanya dilakukan setiap tahun.
Camat Martapura Barat, Ahmad Rabani saat ditemui koranbanjar.net di kantornya Jalan Martapura Lama Km 23 Desa Sungai Rangas Tengah, menyebutkan para petani di kecamatannya sebagian tidak ada yang bertanam.
“Itu jadi kendala pertanian bila masuk musim hujan, kadang-kadang kebanjiran,” ucapnya.
Air luapan dari Sungai Martapura itulah yang membuat para petani tidak bisa bertanam, dari itu sebagaian petani menggunakan banih unggul. “Jadi untuk musim hujan ini, sebagian sudah menggunakan banih unggul yang panennya setiap 3 – 4 bulan, tidak per tahun,” ujarnya.
Dijelaskan, beberapa petani menggunakan banih unggul dan sebagian menunggu musim penghujan habis, baru mulai menanam lagi. “Sebagian ada yang bahuma, sebagian ada yang menunggu,” ungkapnya.(maf)