Kasus Penganiayaan Siswa SMAN 7 Banjarmasin menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Kalimantan Selatan, Sultan Khairul Saleh.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Menurut Sultan Khairul Saleh di sela kunjungan kerjanya (reses) ke Polda Kalsel dan Kejati Kalsel, Jumat, (4/8/2023), kasus ini cukup menarik perhatiannya.Meski pelaku adalah anak di bawah umur bukan berarti proses hukumnya menjadi hilang.
“Kita serahkan lah kepada Polresta, dan kita berharap bisa dihukum setimpal lah,” ujarnya sembari berkata sudah menyaksikan video penganiayaan SMAN 7 Banjarmasin yang viral tersebut.
Kemudian ia juga menanyakan kepada Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian soal penanganan kasus tanah longsor KM 171 Kabupaten Tanah Bumbu.
Kata Sultan, Kapolda Andi Rian mengungkapkan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
“Sementara Pemerintah Daerah juga sudah merenovasi jalan alternatif lain agar transportasi bisa lewat,” terangnya.
“Sembari menunggu anggaran dari Pemerintah Pusat turun karena itu kan biayanya cukup besar,” sambungnya.
Dijelaskannya, masih menurut keterangan Kapolda Andi Rian, bahwa disana ada beberapa Izin Usaha Pertambangan (IUP) salah satunya milik PT Arutmin.
Terkait aktivitas tambang ilegal diduga penyebab longsornya jalan KM 171, Sultan kembali menyampaikan penjelasan Kapolda Kalsel Andi Rian, bahwa dari dulu jika memang ada tambang ilegal seharusnya pemilik IUP melaporkan.
“Tetapi kata Kapolda sampai sekarang tidak ada laporan,” ucapnya sembari berkata lebih baik menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
(yon/rth)
