Kasus kematian seorang wartawati media online, Juwita di Banjarbaru, mulai menemui titik terang. Pelaku merupakan oknum Prajurit TNI AL
BANJARBARU,koranbanjar.net – Kepolisian Militer Angkatan Laut (Polmil) Balikpapan mengungkapkan kematian Juwita bukanlah akibat kecelakaan tunggal, melainkan diduga merupakan tindak pembunuhan, sebagaimana dilansir EksposKaltim.com
“Benar, ini adalah kasus pembunuhan yang melibatkan oknum TNI Angkatan Laut berinisial J, yang berstatus kelasi I,” ujar Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap dalam keterangan pers pada Rabu (26/1/2025).
Menurut Mayor Ronald, pelaku sudah bertugas selama empat tahun di TNI AL. Saat ini, penyidik tengah menggali lebih dalam mengenai hubungan antara korban dan pelaku, serta motif di balik perbuatan tersebut.
“Kita belum dapat memastikan alasan pasti terjadinya pembunuhan ini,” katanya.
Sebelumnya, kematian Juwita sempat diduga akibat kecelakaan lalu lintas tunggal.
Namun, sejumlah kejanggalan mulai muncul setelah hasil pemeriksaan forensik menunjukkan adanya luka di dagu, lebam di punggung dan leher korban, serta hilangnya barang-barang berharga korban, seperti dompet dan ponsel, meskipun motor miliknya ditemukan di lokasi kejadian.
Juwita ditemukan tewas pada Sabtu, 22 Maret 2025, di tepi jalan menuju Desa Kiram, Banjar. Ia mengenakan helm dan motornya terperosok ke semak-semak.
Sebelum kejadian, Juwita dikabarkan pamit kepada keluarganya untuk pergi ke Guntung Payung pada pagi hari. Namun, tak lama kemudian, jenazahnya ditemukan tak bernyawa di Gunung Kupang.
Mayor Ronald menegaskan bahwa pihak TNI Angkatan Laut akan menjalani proses hukum dengan transparan dan memastikan bahwa segala tindakannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi yang sesuai dengan hukum,” ujarnya.
Pihak berwenang memastikan bahwa kasus ini akan terus diselidiki secara mendalam, dan tidak ada upaya untuk menutupi fakta di balik tragedi tersebut. (maf/dya)