Seorang penambang intan tradisional dilaporkan meninggal dunia setelah tertimbun longsor di lokasi pendulangan tradisional Jalan Ujung Murung RT 33 RW 11, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Minggu (18/5/2025).
BANJARBARU,koranbanjar.net – Korban diketahui bernama Muhammad Muhaidi (31) warga Beruntung Jaya, Kelurahan Sungai Tiung.
Ia tertimbun saat sedang melakukan aktivitas penyemprotan tanah bersama lima rekan lainnya di lokasi tambang tradisional tersebut.
Kejadian bermula sekitar pukul 17.30 Wita. Enam warga, termasuk korban, sedang bekerja di lubang pendulangan dengan kedalaman sekitar 20 meter.
Empat orang, termasuk Muhaidi, berada di dalam lubang melakukan pengupasan tanah secara manual, sementara dua lainnya berada di atas untuk mencari butiran intan.
Tiba-tiba terjadi longsoran tanah dari bagian atas. Empat pekerja berhasil menyelamatkan diri, namun Muhaidi tidak sempat menghindar dan tertimbun material longsoran.
Rekan-rekan korban segera meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian secara manual.
Proses evakuasi dimulai pada pukul 17.00 Wita dengan bantuan tim gabungan dari BPBD Kota Banjarbaru, Emergency Trisakti Cempaka, TAGABA Cempaka, serta warga setempat.
Mereka menggunakan peralatan sederhana seperti mesin dumping, mesin alkon, dan sekop.
Sekitar pukul 17.30 Wita, korban berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan armada Emergency Trisakti Cempaka pada pukul 17.45 Wita.
Kapolsek Cempaka Iptu Ketut Sademen, membenarkan kejadian tersebut dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam melakukan aktivitas pendulangan tradisional.
“Korban tertimbun saat melakukan pengupasan tanah secara manual. Proses evakuasi sempat terhambat karena adanya longsor susulan dan kerumunan warga yang mendekati lokasi meski sudah dipasangi garis polisi,” ujar Iptu Ketut.
“Kami imbau agar masyarakat tetap mematuhi aturan keselamatan dan menjauhi area longsor demi menghindari jatuhnya korban tambahan,” tambahnya. (maf/dya)