Kalah Dari Martapura FC, Pelatih Persatu Tuban Salahkan Wasit

MARTAPURA, koranbanjar.net – Kalah tipis dari Martapura FC, Pelatih Persatu Tuban Purwanto tuding kepemimpinan wasit yang merugikan timnya.

Itu ia ungkapkan usai laga melawan Martapura FC dengan skor 1 – 0 pada lanjutan Liga 2 Indonesia di Stadion Demang Lehman, Martapura, Sabtu (6/7/2019) sore.

“Pertandingan hari ini bagus buat kami, taktikal kami juga bagus. Cuma ini lah tantangan kami jika bermain di kandang lawan, yang seharusnya pemain sebelas lawan sebelas tapi bertambah menjadi empat belas,” ujar Purwanto membuka sesi konferensi pers.

“Ya kalian lihat sendiri lah, berapa kali keputusan wasit yang merugikan kami,” lanjutnya lagi kepada sejumlah awak media.

Termasuk menurutnya, tendangan bebas Martapura FC yang berbuah gol. Ujarnya, anak asuhnya adalah pemain muda yang terbaik dengan semangat juang yang tinggi.

Kalah Dari Martapura FC, Pelatih Persatu Tuban Salahkan Wasit,
Kapten Persatu Tuban Bima Boy Asmara (kiri) Pelatih Persatu Tuban Purwanto (kanan), usai laga melawan Martapura FC di SDL Martapura, Sabtu (6/7/2019) (foto: hendra/koranbanjar.net)

Namun, lanjutnya lagi, hal itu dirusak dengan kepemimpinan wasit yang menurutnya menguntungkan tuan rumah dan merugikan tim tamu.

“Teman-teman (pemain) kami sudah istimewa, the best pemain saya. Tapi kalau pemain hebat seperti Barcelona pun tetap akan kalah dengan wasit seperti ini,” ketusnya.

Wasit yang memimpin pada laga Martapura FC kontra Persatu Tuban itu ialah Ridwan Pahala asal Jawa Barat.

“Kami di home atau pun away selalu menargetkan menang. Tapi memang kesalahan dan kekurangan kami adalah tidak bisa mengantisipasi wasit seperti ini,” tandasnya.

Menanggapi tudingan pelatih Persatu Tuban, Pelatih Martapura FC Frans Sinatra Huwae membantah semua yang dituduhkan Purwanto.

“Saya balik! Kalian nonton juga, iya kan. Yang mana yang dirugikan. Kalau disebut merugian (Persatu Tuban) malah kita yang dirugikan, mas,” kata Frans Sinatra.

“Dia pelanggaran, kita dihajar, tidak ada kartu. Malah yang terakhir (harusnya) penalti. Tadi kita sampai loncat kan` memprotes,” sambung Pelatih Martapura FC.

Saat skor masih sama nol, ada insiden yang diduga kuat handball oleh pemain Persatu Tuban di dalam kotak penalti. Pemain Martapura FC sampai official beriaksi saat wasit tidak menghiraukan, bahkan se-isi stadion SDL juga ikut memprotes wasit.

“Jadi itulah. Tapi, kita tidak ingin mengkambing hitamkan siapa-siapa, ya kalian bisa melihat sendiri lah,” tutur Frans.

Gol semata wayang Martapura FC kali ini dicetak oleh sang kapten, Ardan, pada menit ke-79 melalui tendangan bebas.

Dengan kemenangan ini Martapura FC berhasil mengumpulkan 7 poin dari tiga laga, dan naik ke peringkat 2 kelasemen sementara Liga 2 Indonesia wilayah timur di bawah Persik Kediri yang mengumpulkan 8 poin dari 4 laga. Sementara Persatu Tuban melorot ke posisi 9 dengan raihan 4 poin dari 4 laga. (dra)