Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Hulu Sungai Selatan

Jalan Usaha Tani dan Irigasi di Dusun Hanau Diresmikan Bupati Hulu Sungai Selatan

Avatar
310
×

Jalan Usaha Tani dan Irigasi di Dusun Hanau Diresmikan Bupati Hulu Sungai Selatan

Sebarkan artikel ini
Bupati Hulu Sungai Selatan meresmikan jalan usaha tani di Desa Hanau. (Sumber Foto: Kominfo Hulu Sungai Selatan/koranbanjar.net)

Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Drs H Achmad Fikry MAP meresmikan jalan usaha tani (JUT) dan irigai air tanah dalam di Dusun Hanau Desa Panjampang Bahagia Kecamatan Simpur, Kamis (28/10/2021).

HULUSUNGAISELATAN,koranbanjar.net – Bupati HSS berkesempatan datang ke Dusun Hanau, salah satu kawasan yang sekarang ini masuk dalam Desa Panjampang Bahagia, Kecamatan Simpur.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dusun Hanau hampir berada di kawasan rawa. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani sawah. Saat musim kemarau mereka melakukan penanaman palawija.

Kedatangan orang nomor satu di Bumi Rakat Mufakat ini disambut gembira masyarakat Dusun Hanau, khususnya para anggota Kelompok Tani Mufakat dan Sukaramai, dalam peresmian jalan usaha tani dan irigasi air tanah dalam.

Saat turun dari mobil dinasnya, Bupati Achmad Fikry langsung turun meninjau kondisi jalan usaha tani yang memang sudah lama dirindukan oleh masyarakat, simbolis dilakukan dengan pemotongan pita.

Setelah itu Achmad Fikry melakukan pemutaran keran induk sebagai tanda telah beroperasinya irigasi air tanah dalam atau sumur bor untuk keperluan para petani.

“Terima kasih kepada Bapak Bupati yang jauh-jauh telah bersedia
mampir ke kampung kami. dan juga atas pemberian sumur bornya,” kata M Arsyad, ketua Kelompok Tani Sukaramai.

Dengan adanya JUT ini sangat bermanfaat bagi para petani, karena
sekarang dengan mudah bisa mengangkut hasil usaha tani atau kebun dengan kendaraan roda 2 atau 3. Selama ini hanya bisa mengangkut dengan cara dipanggul di bahu untuk mencapai jalanan terdekat yang lumayan jauh.

Ditambahkannya pula tentang permintaan masyarakat agar bisa
dilakukan pembersihan atau pengerukan sungai yang ada, karena sudah sangat dangkal mengakibatkan apabila musim penghujan air meluap dan bahkan bisa menyebabkan mereka tidak bisa menanam padi.

Achmad Fikry mengharapkan adanya bantuan JUT dan sumur bor ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani, untuk kegiatan kebun palawijanya.

Kalau bisa usahakan menanam palawija itu, jangan berbarengan
dengan wilayah lainnya. Karena sudah hukum alam, kalau hasil kebun di pasaran melimpah, otomatis harga menjadi rendah atau turun.

“Jadi kalau daerah lain menanam cabai, jangan ikut-ikutan menanam cabai. Kan bisa diganti dengan tomat, kacang panjang, terong dan lainnya. Ini supaya harga tetap tinggi di pasaran, sehingga kesejahteraan para petani tetap terjaga” ungkapnya.

Mengenai alur sungai yang ada, Bupati mengharapkan nanti disurvey dulu, apakah memang pendangkalan atau memang terhambat saja. Kalau terhambat dengan semak dan sampah, dirinya mengharapkan masyarakat bisa bergotong royong secara swadaya untuk membersihkannya.

Kalau memang diperlukan alat berat, dan bisa masuk ke lokasi, dirinya siap membantu untuk mengirimkan alat berat.

Bupati juga berpesan kepada masyarakat kalau bisa agar menjual langsung produk palawijanya ke pusat pasar agrobisnis. Paling tidak kalaupun memang ke pedagang pengumpul yang datang, petani juga harus tahu perkembangan harga.

Kalau memang pedagang pengumpul harganya tidak begitu jauh dengan di Agrobisnis, silahkan saja. Tapi kalau terlalu jauh perbedaannya, kan perlu diusahakan menjual langsung kesana, supaya tingkat kesejahteraan para petani semakin baik.

“Sangat tidak kita inginkan para petani lelah bekerja, tetapi orang lain yang lebih banyak menikmati keuntungannya,” tegasnya.

Sebagaimana biasa Bupati Achmad Fikry tak pernah lupa mengharapkan agar masyarakat juga selalu menjaga protokol kesehatan, walaupun sekarang kondisi yang sakit akibat covid sudah tidak ada, namun tetap waspada dan jangan lengah.

“Jangan anggap penggunaan masker sebagai beban. Karena kalau petani sedang bekerja di sawah kan tidak perlu pakai masker. Kecuali kalau sudah mau pulang, mampir ke warung atau kerumunan orang banyak,saat itu kenakan maskernya” tuturnya.

Dirinya tak melarang bagi jamaah masjid atau langgar, yang memang sudah ingin merapatkan shaf, tetapi syaratnya gunakanlah masker.

Dalam acara kali ini, selain 2 Proyek di Dusun Hanau juga turut dilakukan penandatanganan prasasti untuk proyek Dinas Pertanian lainnya, yakni Pembangunan JUT Desa Sungai Kupang Kec. Kandangan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Drs H Muhammad Noor MAP, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pertanian selaku pelaksana kegiatan dan Camat Simpur selaku tuan rumah, serta para anggota Kelompok Tani Mufakat dan Sukaramai. (kominfohulusungaiselatan/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh