SUNGAI RAYA – Terkait dengan erosi dari air sungai Riam Kiwa yang menggerus tepi jalan di Desa Sungai Raya, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, hingga menyebabkan puluhan rumah penduduk harus berpindah tempat, Dinas PUPR Kabupaten Banjar akan mencoba usulkan penanggulangan penyempitan jalan tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
“Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa itu ‘kan berada di bawah kewenangan Balai Wilayah Sungai Dua, yakni perpanjangan tangan Dirjen SDA. Sedangkan Dirjen SDA berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman kepada koranbanjar.net, belum lama tadi.
Nah, untuk mengatasi keadaan tersebut, lanjut Hilman, pihaknya akan mencoba usulkan penanggulangan ke Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai II. “Sementara ini yang bisa kita lakukan adalah mengusulkan penanggulangan ke Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai Dua,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, sebelumnya pihak PUPR sudah melakukan upaya pergeseran jalan dan jembatan di Desa Sungai Raya tersebut, yakni dengan membangun jembatan baja. Namun pergeseran yang mereka lakukan masih belum cukup mampu mengatasi.
“Makanya kemarin kita membangun jembatan baja dengan menggeser bangunan atau menggeser trek jalan. Akan tetapi erosi yang terjadi lebih cepat dan di luar perkiraan yang sudah kami lakukan. Jadi, upaya-upaya penanggulangan sebelumnya sudah kita lakukan. Nanti kami coba usulkan lagi, mudah-mudahan bisa diatasi melalui anggaran pusat,” jelasnya.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, sedikitnya 50 rumah penduduk Desa Sungai Raya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar sudah terkena imbas tanah longsor akibat erosi dari air sungai Riam Kiwa.
Kini, sejumlah rumah penduduk lainnya kembali terancam mengalami nasib yang sama, bahkan 10 rumah penduduk sudah terpaksa harus pindah dari posisi bantaran sungai tersebut.
Bukan hanya itu, akibat erosi, ruas jalan di desa itu juga mulai menyempit. Karena dari tahun ke tahun terus terkikis oleh deburan air sungai.
“Tanah longsor yang berada di pinggiran sungai ini sudah pernah memakan korban pada tahun dua ribu dua, satu rumah dengan penghuninya dihanyutkan saat banjir,” tutur Pembakal Sungai Raya Muhammad Ghazali.(sir/adv)