Terjadi penurunan sekolah terbaik di tingkat SMK,SMA dan MAN di Kalsel berdasarkan nilai Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022 yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
BANJARBARU, koranbanjar.net – Diketahui, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTPMT) merupakan lembaga resmi penyelenggara tes masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru, lembaga ini berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan data dari website LTMPT, pada tahun 2020 ada 12 sekolah terbaik di Kalsel yang masuk dalam Top 1000 berdasarkan nilai UTBK.
Kemudian pada 2021, sekolah terbaik di Kalsel yang masuk dalam Top 1000 di website LTMPT berkurang 2 sekolah menjadi 10 sekolah saja yang masuk.
Lalu, di tahun 2022 kembali ada penurunan sekolah yang masuk Top 1000. Yang tersisa hanya 6 sekolah saja yang masuk berdasarkan nilai UTBK.
Peringkat pertama diperoleh SMAN Banua Kabupaten Banjar dengan skor UTBK 613.488. Kedua, ditempati MAN Insan Cendekia Kabupaten Tanah Laut dengan skor UTBK 581,705.
Selanjutnya, SMAN 7 Banjarmasin (527,049) menduduki posisi ketiga dengan skor 527,049. Posisi ke empat SMAN 1 Banjarbaru dengan skor 526,509, posisi ke lima SMAN 2 Banjarbaru skor 524,030, terkahir ke enam SMAN 1 Banjarmasin 521,104.
Dari tahun 2020 hingga 2022, dari data LTMPT ada beberapa sekolah yang tidak masuk daftar lagi dan masih tetap masuk di sekolah terbaik di Kalsel, salah satunya SMAN 2 Banjarbaru yang masih berada di posisi 5 terbaik sekolah di Kalsel.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Banjarbaru Eksan Wasesa mengungkapkan, kenapa sekolah yang dipimpinnya masih masuk dalam Top 1000 sekolah dan terbaik di Kalsel.
“Jadi kita ini selalu melaksanakan penilaian berbasis komputer, seperti standar nasional. Seperti ulangan harian, ulangan semester, dan ujian kita menggunakan soal-soal berbasis komputer,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan diterapkan sistem berbasis komputer, para muridnya jadi terbiasa. Maka ketika mengikuti tes perguruan tinggi, sudah terbiasa.
“Di samping itu juga, soal-soal yang numerik maupun yang nalar diperbanyak, jadi murid-murid sudah terbiasa juga,” tutupnya. (maf/dya)