KARANG INTAN, koranbanjar.net – Upaya Sultan Banjar, H Khairul Saleh Al Mu’tashim Billah untuk terus melestarikan budaya dan kearifan lokal di Tanah Banjar terus tumbuh dan berkembang. Setelah belum lama tadi mempersiapkan Komplek Pemakaman Kesultanan Banjar yang baru di Desa Tambak Padi, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar, siang tadi Sultan Khairul Saleh beserta rombongan kembali meninjau lokasi cikal bakal Pesanggerahan (Rumah Persitirahatan) Kesultanan Banjar, yang terletak di perbatasan Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio dan Awang Bangkal, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (19/08/2019) sekitar pukul 09.00 hingga 12.30 wita.
Lokasi yang akan dijadikan tempat berdirinya pesanggerahan tersebut berada di wilayah Kecamatan Aranio, di sebuah puncak yang selama ini disebut Gunung Anjal. Untuk mencapai lokasi atau kaki gunung dibutuhkan waktu dari Simpang 4 Kota Banjarbaru sekitar 1 jam, kemudian jarak mencapai puncak sekitar 500 kaki.

Peninjauan lokasi dilakukan Sultan Banjar, H Khairul Saleh bersama adik kandungnya, Gusti Kadarusman, Ustad Suriansyah, kerabat Kesultanan Banjar serta sejumlah masyarakat setempat. Di sana telah dilakukan prosesi selamatan adat Banjar, yang sebelumnya juga dilaksanakan penyembelihan 1 ekor kambing jantan berwarna hitam. Kemudian acara selamatan dilangsungkan dengan diawali pembacaan sholawat kepada Baginda Rasulullah Saw yang dipimpin Ustad Suriansyah. Berikutnya pembacaan tawasul kepada para pendahulu, seperti raja dan sultan Banjar serta ditutup dengan doa-doa. Prosesi selamatan berlangsung sederhana yang sekaligus menjadi momen pemberian nama lokasi pesanggerahan dengan sebutan “Bukit Raja”.
“Hari ini kita besalamatan sekaligus mentasmiahi nama tempat ini dengan nama “Bukit Raja,” demikian diutarakan Sultan Banjar, Khairul Saleh, yang disambut dengan sahutan Aamiiin…dari semua yang berhadir.
Lebih detil Sultan Khairul Saleh menjelaskan, tempat tersebut merupakan cikal bakal didirikannya Pesanggerahan Kesultanan Banjar. “Kita berharap, Pesanggerahan Kesultanan Banjar ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kalimantan Selatan, sebagai bentuk upaya kita melestarikan kearifan lokal. Selain lokasinya memiliki pemandangan yang sangat indah dan menawan sebagai destinasi budaya, keberadaan Pesanggerahan Kesultanan Banjar juga diharapkan menjadi salah satu penggerak ekonomi kerakyatan di sekitar lokasi. Terlebih desain bangunan nanti identik dengan budaya, seperti bangunan rumah Banjar,” pungkasnya.(sir)