Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Helikopter Yang Mendarat Darurat Kemarin Hingga Kini Belum Dapat Digunakan

Avatar
480
×

Helikopter Yang Mendarat Darurat Kemarin Hingga Kini Belum Dapat Digunakan

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, koranbanjar.net – Helikopter water bombing Ka-32 reg UR CIW dari BNPB yang mendarat darurat di persawahan penduduk, Kelurahan Sungai Ulin, Cempaka, Banjarbaru, Kamis (12/9/2019) sore kemarin, hingga kini belum dapat beroperasi.

Artinya, dari tujuh helikopter yang dioperasikan di BPBD Kalsel, kini hanya enam helikopter yang dapat digunakan. Hal itu membuat upaya pemadaman karhutla menjadi kurang optimal.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kalsel Sahrudin (kiri) bersama Kadisops Lanud Sjamsuddin Noor Mayor Lek Agus Susanto (kanan). (foto: yuli kusuma/koranbanjar.net)

“Saat ini di mana saja memerlukan pemadaman lewat udara. Dari luar daerah masih banyak yang meminta helikopter. Apalagi di Banjarbaru saat ini jumlah titik api mencapai enam sampai sepuluh titik,” kata Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kalsel Sahrudin, Jumat (13/9/2019).

Disinggung mengenai jam terbang helikopter, Sahrudin menyatakan helikopter Ka-32 reg UR CIW dan enam helikopter lainnya dalam kondisi layak terbang.

“(Masing-masing) helikopter yang kita miliki mempunyai durasi terbang 3 jam 15 menit. Jarak yang paling jauh sampai Tapin. Sedangkan yang mendarat darurat itu digunakan sejak 23 Agustus dan sudah lebih 200 jam terbang,” jelasnya.

Sementara Kadisops Lanud Syamsudin Noor, Mayor Lek Agus Susanto, saat ini belum bisa memastikan masalah teknis yang dialami helikopter buatan Rusia itu. Sebab, hal itu menurutnya merupakan kewenangan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kondisi helikopter Ka-32 reg UR CIW usai mendarat darurat di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kamis (12/9) sore.

“KNKT nanti yang dapat menyatakan apakah setelah diperbaiki helikopter itu dapat digunakan lagi atau tidak,” ujarnya.

Dia mengatakan pendaratan darurat helikopter Ka-32 reg UR CIW karena pilotnya merasakan keanehan pada mesin helikopter. Sebelum mendarat darurat, pilot sempat melepaskan bucket atau tempat air yang menggantung di helikopter.

Baca Juga: Heboh Ada Helikopter Mendarat Darurat, Ini Penyebabnya

Baca Juga: Dialah Yang Selama Ini Terbang Mengitari Mega Dan Bumi Kalsel

“Hari ini KNKT melakukan penyelidikan. Apabila hasil penyelidikan sudah ada, baru dapat ditentukan kondisinya, apakah helikopter itu akan diperbaiki di tempat atau di bandara,” terangnya.

Saat ini helikopter Ka-32 reg UR CIW masih berada di tempat pendaratan daruratnya di Kelurahan Sungai Ulin.

Baca Juga: Buka-bukaan Gaji Pilot Helikopter Patroli Udara

Tujuh helikopter dari BNPB yang dioperasikan di BPBD Kalsel terdiri dari lima helikopter water bombing dan dua helikopter patroli udara.Lima helikopter water bombing diterbangkan setiap pagi dan sore untuk memadamkan maupun membasahi titik api di wilayah karhutla. (ykw/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh