Selama gangguan pendistribusian air bersih, warga Blok Sirkuit RT 25 RW 05 Kelurahan Sungai Ulin Kota Banjarbaru hanya mengandalkan air tampungan hujan dan membeli air menggunakan tangki secara mandiri.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Kurang lebih 10 hari, pendistribusian air bersih mengalami gangguan akibat adanya kebocoran pipa ukuran 1200 mm di Mandikapau Kabupaten Banjar.
Akibatnya, puluhan ribu pelanggan mengalami kekurangan air bersih. Salah satunya Andi, dirinya hanya mengandalkan air hujan yang ia tampung untuk keperluan sehari-hari.
“Untungnya intensitas hujan lumayan tinggi, jadi bisa menampung airnya,” kata dia.
Tak cukup dengan air hujan, Andi juga beberapa kali meminta air ke tetangganya yang menggunakan sumur menggunakan galon.
“Antisipasi minta ke tetangga menggunakan galon,” katanya.
Menurutnya dengan gangguan yang terjadi saat ini, sangat mengganggu aktifitas sehari-hari.
“Mandi untuk bekerja aja sulit, jadi ya mau gimana lagi,” ungkapnya.
“Untungnya sempat ada bantuan dari BPAM Banjarbakula air bersih gratis yang dibagikan untuk warga-warga,” ucapnya.
Sementara itu warga lainnya Iis, juga merasakan hal yang sama selama gangguan pendistribusian air itu. Dirinya bersama keluarga terpaksa harus membeli air bersih secara mandiri.
“Sampai saat ini sudah mengeluarkan ongkos Rp120 ribu untuk membeli air bersih, dan sudah sebanyak tiga kali membeli,” bebernya.
Iis mengungkapkan, adanya gangguan itu berdampak aktivitas sehari-hari.
“Untuk salat subuh saja kita serumah harus ke musala, karena di rumah airnya tidak ada untuk wudu,” ungkapnya.
Terkait keluhan itu, Relawan Siap Mengabdi turun ke lokasi dan langsung mendistribusikan air bersih untuk dibagikan ke warga-warga.
Ketua Relawan Siap Mengabdi Fajar Saputra mengatakan, telah mendistribusikan air bersih sebanyak 18 ribu liter untuk dibagikan di dua titik di Kelurahan Sungai Ulin.
“Ini adalah bagian dari gerakan pengabdian relawan mengabdi, karena saat ini Banjarbaru problemnya distribusi air bersih yang sebagian mengalami permasalahan,” katanya.
Melihat masalah itu, dirinya menyebutkan jadi bagian masalah bersama. Karena memang pemerintah juga memiliki tanggung jawab.
“Sangat yakin saat ini pemerintah sudah ekstra untuk bagaimana pendistribusian kembali normal. Dengan ini kami mencoba mensupport kebutuhan air bersih kebutuhan dasar yang fundamental,” terangnya.
Pendistribusian itu juga dipastikannya akan bersifat berkelanjutan. Saat ini, pihaknya juga melakukan pendataan wilayah atau warga mana yang terdampak akibat gangguan pendistribusian air bersih ini.
“Kita data yang mana kesulitan air bersih dan mudahan bisa kita dapat lagi agar bisa direalisasikan khususnya warga Banjarbaru. Kami siap saling membantu mendistribusikan air,” harapnya. (maf/dya)