Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Dugaan Pelecehan di Ponpes Martapura; Belasan Santri Jadi Korban

Avatar
494
×

Dugaan Pelecehan di Ponpes Martapura; Belasan Santri Jadi Korban

Sebarkan artikel ini
Suasana Ponpes di Jaan Pendidikan Martapura tampak sepi pasca dugaan kejadian, Selasa (14/1/2025). (Sumber Foto:Ari/koranbanjar.net)

Kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencuat di lingkungan pendidikan berbasis agama. Seorang  oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap para santrinya. Informasi yang dihimpun, korban diduga berjumlah sekitar 15 santri laki-laki.

BANJARBARU,koranbanjar.net – Susana di lokasi pada Selasa (14/1/2025) di Jalan Pendidikan Martapura, Ponpes tersebut tampak sepi. Aktivitas yang biasanya ramai dengan pengajian dan kegiatan keagamaan kini terhenti. Salah seorang pengurus yang dijumpai menolak memberikan keterangan dan memilih menghindar.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, mengaku terkejut sekaligus prihatin mendengar kabar tersebut.

“Saya dengar korbannya belasan anak. Ini sangat memalukan dan menyakitkan, apalagi terjadi di tempat yang seharusnya mendidik anak-anak dengan nilai agama,” katanya.

Warga juga menyoroti lingkungan Ponpes yang selama ini terkesan tertutup. Pimpinan Ponpes disebut jarang berinteraksi dengan masyarakat setempat, sehingga warga tidak terlalu mengetahui aktivitas di dalamnya.

“Dia orangnya tertutup dan tidak pernah berbaur dengan warga. Santrinya kebanyakan dari luar daerah, jadi keluarganya juga jauh,” ujar seorang warga.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi masyarakat, terutama bagi keluarga para santri. Banyak pihak mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.

“Anak-anak di Ponpes ini dititipkan oleh orang tua mereka untuk dididik agama, bukan untuk menjadi korban pelecehan. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai perkembangan kasus tersebut. Namun, masyarakat berharap kasus ini dapat menjadi perhatian serius untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. (maf/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh