Dipercaya ampuh sebagai penangkal Corona (COVID-19), kandungan dan khasiat buah limpasu asal Pegunungan Meratus itu terlebih dulu harus diujiklinis Dinas Kesehatan wilayah setempat.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan Bbidang Pendidikan dan Kesehatan, Firman Yusi, Senin lalu di Banjarmasin.
“Saya sependapat dengan Waki Bupati Hulu Sungai Tengah Drs H Mansyah Sabri, agar Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan uji klinis terhadap buah limpasu tersebut,” ujarnya
Permintaan wakil rakyat bergelar Sarjana Pertanian itu sehubungan dengan viralnya buah Limpasu (Baccaurea lanceolata) di jagad media sosial yang diyakini sebagai penangkal virus Corona.
Menurut Firman yang juga Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, uji klinis tersebut penting agar masyarakat jangan sampai salah kaprah dalam penggunaannya karena bisa menimbulkan dampak negatif.
“Memang banyak buah hutan Pegunungan Meratus yang berkhasiat untuk kesehatan atau pengobatan, bukan hanya buah Limpasu,” ujar alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini.
Selain itu, wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong ini menyebut, kandungan zat asam buah limpasu sangat tinggi.
“Jadi kandungan vitamin C pada buah limpasu tersebut tinggi dan cocok untuk pencegahan atau pengobatan Covid-19,” ujar Firman Yusi.
Buah hutan Meratus itu juga dapat menjadi alat kecantikan dapat membuat kulit/wajah menjadi mulus bersih yang banyak digunakan kaum perempuan pedalaman hutan Meratus.(yon/sir)
