Terkait dengan dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita di sebuah gubuk dalam hutan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Rika Safitri (20), pihak kepolisian sudah menghimpun informasi tentang pria yang terakhir bersama korban. Ternyata, pria tersebut adalah residivis kasus pembunuhan di Sampit, Kalimanten Tengah. Kini terduga menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak Polres HST.
BARABAI, koranbanjar.net – Rika Safitri merupakan mahasiswi STIPER Amuntai. Kuat dugaan, dia tewas akibat dibunuh. Tragisnya, sebelum dihabisi, wanita yang diketahui Komandan Menwa itu diduga juga diperkosa.
Terduga mengarah kepada seorang pria berisinial S, karena lelaki inilah yang terakhir bersama Rika, sebelum Rika ditemukan tewas di sebuah gubuk kecil di wilayah Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Minggu (3/4/2022) sore.
BACA JUGA : Mayat di Hutan Kabupaten HST, Rika Safitri Diduga Menjadi Korban Pemerkosaan, Kemudian Dibunuh Pelaku
Menurut informasi yang diperoleh media ini, terduga pelaku S merupakan residivis tindak kejahatan pembunuhan. Hingga saat ini, keberadaannya masih belum diketahui dan masih terus diburu pihak kepolisian. Meski demikian, status pria berinisial S ini belum menjadi tersangka.
Kasat Reskrim Polres Hulu Sungai Tengah, AKP Antoni Silalahi melalui Kanit Pidum Ipda Suradi saat dikonfirmasi Sabtu (9/4/2022) membenarkan terduga S tersebut merupakan residivis kasus pembunuhan di Sampit. Namun, pihaknya masih belum bisa menjelaskan secara gamblang terkait kasus yang telah diperbuatnya.
Sementara itu, terduga S diketahui berprofesi sebagai buruh sayur. Adapun hubungannya dengan korban awalnya hanya sebatas transaksi handphone.
BACA JUGA : Geger, Penemuan Mayat Wanita di Hutan Pegunungan Hulu Sungai Tengah
Dijelaskan, polisi juga sudah melakukan penggrebekan di kontrakan tempat terduga tinggal di Barabai. Namun polisi tak menemukan apa-apa, bahkan barang-barangnya sudah tidak ada lagi.
Sementara itu, hasil visum korban hingga sekarang masih belum terbit. Pihak kepolisian masih terus melakukan upaya pengejaran dan penggalian informasi kepada keluarga terduga pelaku, yang diketahui kedua orang tuanya tinggal di Barabai.
Ipda Suradi mengaku, jika terduga pelaku sudah terlacak, pihaknya akan segera mengejar.
“Mohon do’anya, kami masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku,” tuturnya.(mdr/sir)