Kelangkaan stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjar terus terjadi. Kekurangan stok darah ini disebabkan karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Salah satu petugas UDD (Unit Donor Darah) Nina mengungkapkan, kosongnya stok darah di PMI Kabupaten Banjar ini disebabkan karena PPKM dari pemerintah, karena masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan (prokes).
“Nanti kita akan mengadakan donor darah lagi pada 4 Agustus di Islamic Center dan tanggal 12 Agustus di Asrama Wasaka. Setiap pendonor darah akan diberi sembako dengan target 100 orang” ujar Nina.
Dijelaskan, stok darah di PMI telah mengalami kekurangan, karena ada beberapa pendonor terkena COVID. Sehingga darah yang digunakan penderita COVID itu dipakai menjadi pompa lesson.
“Makanya banyak masyarakat share-share, kalau donor biasa itu ada aja, cuman pasien banyak juga ‘kan. Biasanya yang masuk itu 10 kantong darah, sedangkan yang diminta 15 kantong jadi masih kurang,” imbuhnya.
Apalagi sekarang, lanjutnya, ada kegiatan PPKM. Dulu apabila mengalami kekurangan stok darah, pihaknya ke perusahaan tambang batubara. “Nah, karena pandemi ini tambang jadinya stop dulu, kan biasanya yang meramaikan donor darah ini dari karyawan tambang, bahkan pernah mencapai 100 kantong. Sekarang benar-benar berkurang, ya itu tadi karena pandemi masalahnya,” ucap dia.
Kalau pompa lesson itu, imbuhnya, pasien harus mendapatkan donor darah dari yang sebelumnya. Sedangkan pendonor terpapar COVID-19 dan antibodinya juga harus ada.
“Sebelum diambil dicek dulu, kayak virus di antibodinya itu masih ada atau tidak. Kalau sudah tidak ada lagi virusnya, maka tidak bisa menjadi donor darah biasa,” jelasnya.
Sisa stok darah saat ini ada 9 kantong. Golongan darah A sebanyak 3 kantong, golongan B sebanyak 2 kantong, kemudian O sebanyak 1 kantong, dan AB sebanyak 3 kantong” tutupnya.(mj-36/sir)