MARTAPURA – Maraknya peredaran obat terlarang di Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Selatan hingga ke Kota Martapura Kabupaten Banjar, tampaknya menimbulkan keprihatinan bagi Bupati Banjar, H Khalilurrahman.
Bahkan orang nomor satu di Kabupaten Banjar tersebut menyebut, narkoba dan cara mabuk dengan ngelem fox juga sudah masuk ke pondok pesantren.
“Narkoba dan ngelem sudah masuk ke lingkungan pondok pesantren – pesantren di Kota Martapura yang berjuluk sebagai Kota Serambi Makkah ini,” ujar Khalilurrahman. Pria yang akrab disapa Guru Khalil itu menuturkan kepada koranbanjar.net, di seluruh daerah di 13 Kabupaten / Kota di Kalimantan Selatan telah menjadi tempat peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang dan minuman keras, sehingga tidak sedikit generasi muda yang menjadi korbannya. Hal ini juga terjadi di Kota Santri Martapura.
“Tentunya ini akan menjadi perhatian kita bersama, karena penggunaan narkoba sudah masuk ke pondok pesantren, seperti Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Bahkan yang terbaru ada santri yang kedapatan sedang menghirup aroma lem atau yang lebih populer disebut ngelem,” ujarnya.
Selain itu mantan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Darussalam ini mengatakan, sebutan Kota Serambi Makkah membuat kota ini menjadi target, hingga sebutan Serambi berubah menjadi Seram. Untuk itu jelasnya perlu kerjasama semua pihak untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya penyalahgunaan obat-obatan.
“Berjuluk Serambi Makkah tentunya menajadi incaran tersendiri bagi para pengedar untuk menghancurkan generasi kita,” pungkasnya.(sai)