Kepala BPBD Kabupaten Banjar Irwan Kumar klarifikasi adanya penumpukan logistik di gudang setempat, sebagaimana dikemukakan pimpinan DPRD Kabupaten Banjar dan masyarakat.
BANJAR,koranbanjar.net – Melalui klarifikasi yang disampaikan, Irwan menyatakan saat kedatangan pimpinan legislatif dan masyarakat, ia sedang mendampingi Menteri PMK Muhadjir Effendie ke Kecamatan Sungai Tabuk.
“Tidak berada di tempat karena ke Sungai Tabuk dampingi Menteri PMK,” katanya.
Ia sendiri mengaku terkejut dengan kedatangan mendadak ke BPBD Kabupaten Banjar.
Dijelaskannya perihal dugaan penumpukan logistik di gudang bahwa itu tidak benar.
Sejak awal terjadinya bencana sudah disiapkan penanganan korban bencana banjir.
“Memang di akhir 2020, anggaran habis tapi stok masih ada. Sehingga, bisa layani dengan stok logistik yang ada,” ungkapnya.
Perihal logistik sebagaimana dilihat dewan dan masyarakat dikira menumpuk, itu adalah barang yang belum terdistribusi.
Setiap logistik diserahkan ke kecamatan untuk dapur umum dan posko yang telah ditentukan, sesuai logistik tersedia.
“Kekurangan logistik maka camat harus memberitahukan ke BPBD Kabupaten Banjar,” kata Irwan, Kamis (21/1/2021) malam.
Kabupaten Banjar di tahun 2021 sudah terapkan siaga bencana darurat. Status siaga menjadi tanggap darurat, 11 Januari sampai 31 Januari 2021.
“Anggaran telah habis, kami melakukan pengadaan logistik dengan dana tanggap darurat dan PSBB,” katanya.
Perihal barang peralatan dapur, milik gudang dikeluarkan dan dibersihkan untuk persiapan bila diperlukan.
Perahu, malah ada yang dipinjamkan sampai tiga minggu lebih, dipinjam pada beberapa tempat.
Kalau keberadaan tandon, adalah untuk dipinjam pakai sebagai tempat air bersih. Perahu dan tandon dioptimalkan.
Sekda Banjar H Mokhamad Hilman mengemukakan, bantuan logistik didistribusi ke kecamatan diarahKn ke dapur umum dan posko atau kebijakan oleh camat sesuai wilayah masing masing.
“Camat bisa membijaksanai bantuan logistik sesuai keperluan wilayahnya,” kata dia, di Command Center Barokah Martapura. (dya)
