KARANG INTAN, koranbanjar.net – Seringnya musibah bencana yang terjadi di Kabupaten Banjar, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar harus melakukan penguatan kelembagaan penanggulangan bencana berbasis masyarakat di Desa Karang Intan, Kecamatan Karang Intan, Rabu (28/02).
Kegiatan yang digelar melibatkan pihak Koramil, Kapolsek, PMI serta instansi terkait.
“Dengan bersama insya Allah kita bisa mengurangi resiko bencana,” tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dari BPBD Kabupaten Banjar, H Ahmad Syarwani S.Hut .MM saat menyampaikan sambutan pada acara tersebut.
Syarwani juga menuturkan, BPBD melibatkan 20 Relawan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Terkait dengan maraknya musibah angin puting beliung di Kabupaten Banjar, BPBD menilai semua itu pengaruh oleh perubahan cuaca.
“Bisa diakibatkan dengan perubahan musim hujan ke musim kemarau, jadi bisa saja jika cuaca terlihat tenang tiba-tiba berubah dengan angin puting beliung,” ujarnya.
Usaha untuk menanggulangi bencana angin beliung tersebut adalah dengan melakukan penanaman pohon, seperti trembesi dan pohon-pohon yang kuat dan bercabang.
“Karena dengan melakukan penanaman pohon kita dapat menahan angin puting beliung, karena kebanyakan angin puting beliung yang mengamuk itu kebanyakan di tempat yang lapang seperti persawahan,” tambahnya.
Syarwani menambahkan, diperikirakan nanti akan ada musim kemarau panjang tahun 2018 ini, kemudian suhu panas akan lebih tinggi dari biasanya. Hal tersebut tidak menutup kungkinan akan datangnya bencana alam, jadi inilah tujuan dibentuknya Relawan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat.
Pada kegiatan juga dilakukan pemahaman kepada masyarakat dari pahak PMI tentang cara menangani korban bencana.
“Untuk pertama yang harus kita lakukan apabila terjadi bencana adalah dilihat dulu bencananya, apakah aman atau tidak. Jika membahayakan, kita harus memanggil pihak yang lebih ahli,” ujar peserta, Rizfi.(sen)
