Aksi demo #SaveKPK jilid III oleh mahasiswa pada Kamis, (01/07/2021) di depan gedung DPRD Kalsel sempat menimbulkan bentrokan antara mahasiswa dan aparat. Bahkan 9 mahasiswa telah diamankan petugas.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Aksi demo Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalsel pada Kamis, (01/07/2021) menuntut agar Ketua DPRD Kalsel H.Supian HK bisa menemui mereka.
Akan tetapi Ketua DPRD ini mempunyai agenda lain pada saat aksi demo, sehingga tidak bisa menghadapi para mahasiswa. Adapun tuntutan para mahasiswa adalah agar Ketua DPRD membuat surat tuntutan atas nama DPRD Privinsi Kalimantan Selatan atas pernyataan sikap dari mereka yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.
Menurut satu mahasiswa yang mengikuti aksi, Irwan, para mahasiswa menuntut dan mendesak Presiden Jokowi agar merespon tuntutan mahasiswa Kalsel. “Kedua, mahasiswa menuntut Presiden agar menerima dan menyetujui tuntutan mahasiswa Kalsel”, katanya.
Dalam aksi demo saat itu sempat terjadi bentrokan antara polisi dengan mahasiswa. Ketika polisi mengamankan jalannya aksi demo, beberapa mahasiswa mendapat pukulan dari aparat kepolisian dengan menggunakan pentungan.
Bentrokan pun tak dapat terhindarkan saat para pendemo ini mencoba untuk menerobos barisan aparat kepolisian, untuk bisa masuk ke dalam gedung DPRD Kalsel.
“Selain dorong mendorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, juga ada yang melempar botol air mineral. Kemudian aparat kepolisian berupaya mengamankan beberapa mahasiswa”, ucapnya.
Disebutkan Irwan, ada sembilan mahasiswa yang diamankan dan dipisahkan pihak kepolisian dari kerumunan para mahasiswa yang melakukan aksi.
“Sebelum terjadi kericuhan para aksi demo sempat membakar replika keranda, karena kekecewaan yang meluap. Selain membakar keranda, juga ada yang membawa replika batu nisan”, katanya.(myr/sir)