Kisruh yang berkepanjangan di DPRD Kabupaten Banjar termasuk pula pro dan kontra hak angket tentang Kepala Dinas Sosial P3AP2KB telah mengundang keprihatinan tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Badrul Ain Sanusi al Afif SH.
BANJAR,koranbanjar.net – Dikatakannya, kalau terus becakut antara legislatif dengan eksekutif di Kabupaten Banjar, maka yang menjadi korban adalah masyarakat Kabupaten Banjar.
“Hal sudah baik itu ditingkatkan dan yang buruk bukan malah diperburuk atau diperuncing. Harus sama sama legowo, tidak saling menikam dan menusuk,” kata Badrul.
Tokoh publik yang familiar di Kabupaten Banjar ini juga mengingatkan bahwa sudah seharusnya Forkopimda Kabupaten Banjar tidak terkesan dibelakangi terhadap permasalahan yang terjadi di DPRD Kabupaten Banjar, semisal Pansus Hak Angket tentang Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Banjar, yang kabarnya dilaporkan ke KPK.
“Memang boleh boleh saja langsung ke atas melaporkan permasalahan ini ke KPK, namun lebih elegan bila menghormati dan menghargai tingkatannya,” kata dia, Rabu (7/8/2024).
Ia mengajak semua pihak untuk bersama memperbaiki kekurangan yang ada untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Banjar.
‘Tdak boleh saling loncat ke institusi di atasnya,karena itu tidak meghormati tatanan yang ada. Di sini ada Forkopimda, kejaksaan, kepolisian. Kalau kejaksaan tidak ada jalan bisa di atasnya ke kejaksaaan tinggi. Bagi kita itu hal kecil diperbesar. Kalau pidana ayo kita ajukan,” paparnya.
Bagi dia, pelaporan ke atasnya itu merupakan overload atau berlebihan. Kabupaten Banjar tidak dipercaya lagi dengan institusi di bawahnya. “Jangan sampai itu terjadi,” imbuh Badrul.
“Mari kita bangun Kabupaten Banjar dengan pendekatan, mengharapkan menjadi baik. Kalau tidak mau baik, baru bersikap, ada regulasinya. Bukan tidak bisa meloncat ke tatanan yang lebih tinggi. Kalau itu tidak jalan, ada tingkatan di atasnya lagi,” sebut dia.
Jangan lagi membawa ego sektoral, sambungnya, atau bahkan ada upaya saling menjatuhkan. Kalau sudah mengedepankan ego dan kekuasaan, khawatirnya rakyat yang jadi korban.
“Fokus kita adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat Kabupaten Banjar bukan mencari siapa yang lebih kuat dan hebat,” ucapnya. (dya)