Ratusan mahasiswa se Kalimantan Selatan kembali melakukan aksi unjuk rasa #SaveKPK, pada Kamis, (24/6/2021) di depan kantor DPRD Kalsel, Jl Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin. Aksi demo kali ini memicu terjadinya bentrok antara mahasiswa dengan petugas kepolisian.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ratusan mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi demo. Mereka menyampaikan 8 tuntutan, meliputi :
Menuntut Firli Bahuri agar segera memenuhi panggilan Komnas HAM atas skandal TWK dan pemberhentian 75 Pegawai KPK.
Mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan Pimpinan KPK yang bermasalah terkhusus Ketua KPK Firli Bahuri.
Mendesak Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembatalan 75 Pegawai KPK yang dinonaktifkan
Mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan ketua BKN atas keterkaitannya tentang kekeliruan yang terjadi dalam proses TWK.
Mendesak BKN agar membuka kejelasan tentang Indikator “Merah” dan “Hijau” yang dikaitkan dengan pegawai KPK.
Mendesak Presiden Joko Widodo untuk membentuk Tim Investigasi yang melibatkan partisipasi publik secara luas guna melakukan investigasi yang menyeluruh atas dugaan skandal pemberhentian pegawai KPK.
Mendesak Presiden Joko Widodo untuk menyudahi segala bentuk tindakan yang ditujukan sebagai bagian dari proses pelemahan dan pembusukan KPK. Serta mengembalikan marwah independensi KPK.
Menuntut DPRD Kalsel menindaklanjuti dan menyampaikan surat tuntutan dengan bukti tanda terima atau dokumentasi video dari staf kepresidenan.
Berbeda dengan aksi demo sebelumnya, demo kali ini sangat memanas.
Mahasiswa menyampaikan orasi, disertai teriakan yang membuat kuping petugas memerah.
Terlebih ketika keinginan mahasiswa ingin menemui Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK tidak terpenuhi. Aksi dorong di antara kerumunan mahasiswa yang berhadapan dengan barisan polisi pun terjadi.
Mahasiswa mencoba menerobos barisan kepolisian untuk mendatangi Ketua DPRD Kalsel, namun tak berhasil.
Hal ini membuat sejumlah mahasiswa terprovokasi, kemudian mahasiswa lainnya maju dan saling dorong sehingga bentrok dengan aparat tak terhindarkan.
Akhirnya, aparat kepolisian mengambil tindakan, menyemprotkan air dari mobil tangki.
Semprotan air membuat mahasiswa mundur, sehingga para mahasiswa melakukan balasan dengan melemparkan botol air mineral ke arah barisan kepolisian yang berjaga di kantor DPRD Kalsel.
Bentrokan juga mengakibatkan sejumlah mahasiswa maupun aparat kepolisian terluka. Antara lain, dua anggota kepolisian, Bripka Dedy dari Polsek KPL /KP3 mengalami luka di lengan, dan Bripka Bambang Suherman dari Polsek Banjarmasin Tengah yang mengalami luka pada bagian dahi serta mengalami sesak nefas hingga dilarikan ke rumah sakit. (myr/sir)