Fenomena air pasang yang melanda berbagai wilayah Kabupaten Banjar memberikan tantangan tersendiri bagi sektor perikanan. Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar mewarning atau mengingatkan kepada para pembudidaya ikan agar lebih waspada, supaya Keramba Jaring Apung tidak terseret arus deras. Selasa (21/01/25).
BANJAR, koranbanjar.net – Kepala DKPP Banjar, Sipliansyah mengungkapkan bahwa sektor perikanan tangkap menghadapi tantangan signifikan akibat pasang air ini.
“Luasnya cakupan air di sungai dan danau membuat aktivitas penangkapan ikan menjadi lebih menantang. Di laut, situasi semakin kompleks dengan meningkatnya intensitas gelombang dan angin,” jelasnya Selasa (21/01/25).
Meski demikian, sektor budidaya ikan relatif aman. Namun, Sipliansyah tidak lengah dan tetap mengeluarkan imbauan penting kepada para pembudidaya.
“Kami mengingatkan pengelola kolam dan Keramba Jaring Apung (KJA) untuk meningkatkan kewaspadaan. Pengamanan ekstra diperlukan untuk mencegah lepasnya ikan saat air meninggi, terutama untuk KJA yang harus dipastikan pengikatan-pengikatannya kuat menghadapi arus sungai,” tegasnya.
Peringatan ini didasari pengalaman tahun sebelumnya, di mana beberapa KJA yang tidak terikat kuat terseret arus dan menimbulkan kerusakan pada keramba lainnya.
Di balik tantangan ini, ternyata ada hikmah tersembunyi. Sipliansyah memaparkan beberapa dampak positif dari fenomena pasang air ini.
“Kadar oksigen untuk ikan di KJA, baik di sungai maupun danau, mengalami peningkatan. Selain itu, harga ikan budidaya juga naik karena minimnya hasil tangkapan dari perairan umum,” pungkasnya.(mj-37/sir)