Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

‘Ading Basit’ dan Moge Bebas Hambatan Lintasi Jembatan Alalak, Sopir Truk Protes Harus Lewati Jalan Rusak

Avatar
870
×

‘Ading Basit’ dan Moge Bebas Hambatan Lintasi Jembatan Alalak, Sopir Truk Protes Harus Lewati Jalan Rusak

Sebarkan artikel ini
Kelompok Moge konvoi melintasi jembatan Alalak II dengan bebas hambatan di Kota Banjarmasin, Kalsel. (foto: istimewa)
Kelompok Moge konvoi melintasi jembatan Alalak II dengan bebas hambatan di Kota Banjarmasin, Kalsel. (foto: istimewa)

Penguna jalan yang menggunakan ‘kata kunci’ ading Basit dan konvoi Motor Gede (Moge) bebas hambatan melintasi jembatan Alalak II, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, terkini menuai protes dari sopir truk yang sehari-hari melintasi jalan rusak, trans Kalimantan, Jl Gubernur Syarkawi, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

BATOLA, koranbanjar.net – Dalam sepekan terakhir, video tentang seorang emak-emak melintasi jembatan Alalak II dengan menggunakan ‘kata kunci’ ading Basit dan sekelompok konvoi pengendara Moge telah viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Berbagai celetukan dan ocehan terhadap aksi ‘ading Basit’ dan konvoi Moge itu menghiasi sosial media dan pesan online. Ada yang mengubah menjadi postingan parodi lucu, meme hingga video serupa dengan selalu menggunakan password ‘ading Basit’.

Sementara itu, tidak kalah hangatnya celotehan yang beredar di tengah masyarakat. Termasuk di kalangan para sopir truk yang selama ini berbulan-bulan harus melintasi jalan rusak untuk keluar dari wilayah Kabupaten Batola atau sebaliknya memasuki wilayah Batola dari arah Kabupaten Banjar.

Para sopir truk harus bersabar untuk tidak melewati jembatan Alalak II, karena memang belum diresmikian. Mereka tetap menggunakan jalan Gubernur Syarkawi untuk melintas ke arah Kabupaten Banjar, Tanah Laut ataupun sebaliknya. Bahkan tidak sedikit para sopir truk rela antre dengan kemacetan di sekitar jembatan Alalak II. Berbeda dengan kelompok moge dan emak-emak yang menggunakan ‘kata kunci’ ading Basit, sangat mudah melintasi jembatan Alalak II tersebut.

Sopir truk terpaksa melewati jalan rusak, berdebu dan sempit. (foto: istimewa)
Sopir truk terpaksa melewati jalan rusak, berdebu dan sempit. (foto: istimewa)

 

“Sampai kapan lagi kami harus menunggu jembatan ini (jembatan Alalak II) bisa dilewati, karena jalan tol ini (Jalan Gubernur Syarkawi) menjadu satu-satunya jalan truk yang bisa kami lewati, belum lagi harus antre dan jalan yang rusak,” ungkap sopir truk yang ingin pergi ke Kalteng, Ginaro (22) kepada koranbanjar.net, Jumat (24/9/2021).

Hal senada juga dikemukakan warga Batola yang sering bolak-balik dari Batola ke Banjarmasin,

Zahar (25). “Enak sekali punya orang dalam bisa melewati jembatan walaupun belum diresmikan. Kami sudah menunggu beberapa bulan, tapi malah bisa dilewati dengan mudah hanya bermodal orang dalam,” ucapnya.

“Kami sudah malas mas, setiap kali mau pergi ke Banjarmasin harus lewat macet dulu, kapan ya dibuka jembatan baru ini (jembatan Alalak II),” tutupnya.

Sebagaimana yang beredar di media sosial, sebuah video menayangkan pengguna moge dengan bendera merah putih dan bendera Harley Davidson bebas hambatan melintas di jembatan itu pada, Selasa (21/9/2021). Pada hari yang sama, juga beredar video yang memperdengarkan suara seorang ibu minta dibukakan jembatan Alalak II hanya dengan mengucapkan, “anu aku ading Basit.”(mj-39/sir)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh