Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Virus Corona di Kabupaten Banjar Mewabah, Sekda Banjar: Covid-19 Bukan Aib, Jangan Mengucilkan Orang Terinfeksi

Avatar
476
×

Virus Corona di Kabupaten Banjar Mewabah, Sekda Banjar: Covid-19 Bukan Aib, Jangan Mengucilkan Orang Terinfeksi

Sebarkan artikel ini

Virus corona di Kabupaten Banjar mulai mewabah, pasalnya 3 warga sudah positif terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan ini. Namun Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar menegaskan bahwa Virus Corona atau Covid-19 bukan aib, jadi orang yang terinfeksi tidak boleh dikucilkan.

MARTAPURA, koranbanjar.net – Setelah dikabarkan 3 orang warga Kabupaten Banjar, dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Sebagian warga Kabupaten Banjar ada yang penasaran dengan mencari identitas terinfeksi, bahkan sampai menyebarluaskan identitasnya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Hal ini tentunya membuat pasien yang terinfeksi dan keluarganya menjadi tertekan.

Dalam hal ini, Sekda Banjar juga selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banjar, M Hilman menegaskan, Covid-19 itu bukan aib. Sehingga orang terinfeksi tidak perlu dikucilkan.

“Seharusnya jika ada warga yang terinfeksi bukannya disebarkan identitasnya, tetapi sebagai sesama manusia kita harus menguatkan kebersamaan dan kerjasama diantara kita serta saling mendukung sehingga kita bersama-sama bisa putuskan mata rantai virus ini,” tegasnya, Selasa (31/3/2020).

Senada dengan Sekda Banjar, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Banjar, dr Diauddin juga menekankan bahwa virus ini bukan aib, bahkan virus juga bisa mengenai siapa saja tanpa terkecuali.

“Memang jalan untuk mencegah penularannya harus dengan sosial/fisikal distancing, tapi bukan dikucilkan. Saya mohon siapapun yang tahu tentang ODP, atau positif itu memang jangan mendekat dulu, tapi tetap bisa mendukung secara moril,” ucapnya.

Menjaga beban psikologi pasien, M Hilman berharap untuk tidak menyebarkan identitas atau lokasi pasien ke masyarakat luas sesuai dengan aturan protokol yang ada.

“Apabila pasien dalam keadaan tertekan dikarenakan beban psikologis dapat menurunkan kondisi kesehatannya. Karena stres atau panik merupakan setengah dari penyakit, jadi kita sama-sama membantu agar pasien tidak mendapatkan beban psikologis,” jelas Ketua Gugus Tugas Banjar.

M Hilman juga meminta agar masyarakat menjaga pola hidup sehat dan menerapkan social distancing.

“Biasakan cuci tangan dengan sabun karena tangan kita yang sering bersentuhan dengan mulut, hidung dan mata ini dapat memegang benda yang mungkin terinfeksi virus,” pungkasnya. (har/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh