MARTAPURA, koranbanjar.net – Ditutupnya Kubah Guru Sekumpul mengundang kesedihan banyak pihak, tak terkecuali bagi Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Banjar dr Diauddin.
Lelaki yang kesehariannya sebagai ASN dan penjabat Kadinkes Kabupaten Banjar ini tak kuasa membendung air mata.
Keputusan yang diambil untuk maslahat umat dan kepentingan bersama itu, demi memutus penyebaran virus lorona atau Covid-19.
Sehingga, kegiatan keagamaan di Musala Ar Raudhah diliburkan sementara waktu dan Kubah Guru Sekumpul ditutup total.
Hal tersebut telah disampaikan oleh Imam Musala Ar Raudhah, Guru Sa’dudin pada saat Rapat Menyikapi Wabah Virus Korona di lantai dua Mushala Ar Raudah, Martapura, Kabupaten Banjar, Senin (23/3/2020).
“Keputusan ini tidak membebani kepada pihak terkait dan keputusan ini untuk kemaslahatan kita bersama,” ujar Guru Sa’dudin.
Sontak, mendengar pernyataan tersebut, Diauddin yang tidak lain juga putra almarhum KH Badaruddin ini, tidak dapat menahan sedih dengan tetesan air mata.
Sebagai Kepala Dinkes Kabupaten Banjar, ia merasa memiliki tanggung jawab besar dalam penanganan virus korona di Kabupaten Banjar.
“Sebenarnya saya sudah lama tidak menangis tapi karena ini menyangkut Sekumpul dan hal lainnya, mungkin keputusan tersebut berat, tapi ini semua demi kemaslahatan kita bersama,” ucap dia.
Diauddin menjelaskan, bahwa saat ini Kabupaten Banjar sedang berperang dengan musuh tidak kasat mata.
“Dalam memerangi virus ini, kita harus sepemahaman bahwa virus ini hanya bisa kita lawan dengan bersama-sama,” jelasnya.
Di tempat sama, Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto menyatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya apa yang dikerjakan oleh pemerintah Kabupaten Banjar.
“Kepada semua masyarakat, tolong keadaan ini dipahami. Karena virus menyebarnya melalui kontak fisik. Jadi, biarkan kami yang bertugas, kalian tetap di rumah saja, kita saling bahu-membahu dalam memutus penyebaran virus korona,” tutupnya. (har/dya)