Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarReligi

Kisah Getir Andin Menuju Sukses; Usia 7 Tahun sudah Jualan Pisang Goreng (Bagian I)

Avatar
498
×

Kisah Getir Andin Menuju Sukses; Usia 7 Tahun sudah Jualan Pisang Goreng (Bagian I)

Sebarkan artikel ini

Hidup memang penuh misteri. Siapa menyangka, di masa kecil hidupnya penuh getir, anak dari sepasang suami-istri yang berjualan nasi campur di Pasar Belauran Martapura, Kalimantan Selatan. Bahkan di usia 7 tahun dia sudah harus berkeliling kampung dan pasar untuk berjualan pisang goreng. Sekarang anak itu sudah memiliki 7 perusahaan dan baru saja menyandang gelar Doktor. Dia adalah Dr. Andin Sofyanoor, SH, MH. Seperti apa kisah getir sosok Andin hingga meraih sukses, ikuti tulisan berikut.

MARTAPURA, Denny Setiawan

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ibukota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan terkenal dengan sebutan Kota “Intan” Martapura. Di pinggiran Kota Martapura, terdapat sebuah kampung yang disebut Kelurahan Murung Keraton. Kelurahan ini persis berada di belakang Pasar Martapura. Nah, di situlah Andin Sofyanoor dilahirkan oleh seorang ibu bernama Gt. Maryam pada 10 Mei 1976 silam.

Andin terlahir dari keluarga yang sangat sederhana dari pasangan H. Hamberan dan Gt. Maryam. Usia 3 tahun, dia sudah ditinggalkan oleh ayah kandungnya menghadap ilahi. Kemudian ibunya kembali bersuami dengan seorang lelaki bernama Gusti Djohansyah. Kendati berayahkan tiri, namun Andin dipelihara bagaikan anak kandung sendiri. Bahkan ayah keduanya tersebut teramat sayang, sehingga menjadi motivator bagi Andin untuk dapat menjadi sukses seperti sekarang.

“Sejak usia tiga tahun ulun (saya) sudah ditinggal abah yang pertama (H. Hamberan). Mulai umur tiga tahun itulah ulun dirawat, dididik abah kedua (Gusti Djohansyah), bahkan sidin (dia) yang mengajari hingga bisa terpilih menjadi anggota DPRD Banjar pertama kali. Beliau lah salah satu motivasi ulun sehingga harus kuliah dan menyelesaikan studi,” kenang Andin kepada koranbanjar.net.

Semasa kecil, Andin dirawat kedua orangtuanya dengan penuh perjuangan. Usia 7 hingga 9 tahun, dia sudah banting tulang membantu ekonomi keluarga dengan berjualan pisang goreng di Pasar Martapura. Malam harinya, dia ikut membantu ayah dan ibunya berjualan nasi campur di Pasar Belauran Martapura. “Sejak kelas 1 hingga kelas 4 Sekolah Dasar ulun tiap malam tidur di warung,” ujar Owner Berkat Group ini.

Tidak hanya itu, kisahnya, setelah mulai remaja atau sebelum terjun ke dunia politik hingga menjadi anggota DPRD Banjar, tepatnya tahun 2002, dia berjualan buku di Pasar Martapura dengan menggunakan gerobak. Kemudian di malam hari, dia bersama adiknya, Gusti Tamiji, harus menemani ayahnya yang berprofesi sebagai wakar untuk jaga malam di Pasar Martapura.

Kesulitan hidup yang dihadapi Andin Sofyanoor sejak kecil menjadikan dia sebagai sosok yang tangguh dan kuat. Tak mengherankan kesulitan demi kesulitan telah dilewatinya hingga mencapai kesuksesan. Lalu seperti apa kisah berikutnya, sehingga dia memulai studi, kemudian menyelesaikan dengan meraih gelar Doktor? Tunggu tulisan akan datang.(bersambung)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh