Kegiatan rembuk stunting tingkat desa yang dibalut halalbihalal diadakan di Aula Pendopo Cindai Alus, Senin (21/4/2025).
BANJAR, koranbanjar.net – Kegiatan dihadiri Koordinator P3MD Kabupaten Banjar, Camat Martapura, Kepala Desa Cindai Alus, seluruh perangkat desa,BPD, para Ketua RT, Kader posyandu dan tokoh masyarakat.
Percepatan dalam pencegahan serta penurunan angka stunting memang menjadi perhatian serius pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Rembuk stunting yang diselenggarakan Desa Cindai Alus bagian dari perencanaan persiapan dalam pelaksanaan serta kegiatan terkait penanganan stunting.
Acara yang juga dibalut dengan halalbihalal ini tampak dihadiri Koordinator Program Pembanguna dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Dian Patriatmini Atmini, Camat Martapura Fahrian, Pembakal Cindai Alus Munahar serta seluruh jajaran perangkat dan kelembagaan desa.
Tujuan dan fungsi rembuk stunting adalah menyusun perencanaan juga bagaimana nantinya dalam alokasi anggaran tidak ada tumpang tindih dengan anggaran dana desa.
Hal itu di sampaikan koordinator P3MD usai berikan paparan di kegiatan rembuk stunting,Dian Atmini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk merembukan bagaimana cara percepatan penurunan angka stunting di tingkat desa di Desa Cindai Alus, maka yang kita sasar ini ada 4 sasaran pertama adalah remaja putri calon pengantin ibu hamil dan anak usia 0 sampai 59 bulan,” paparnya.
Berkaitan dengan penggunaan dana nya dari dana desa sudah menyasar ke semua empat sasaran dari Puskesmas, SKPD terkait sudah semua dilakukan,dirembuk supaya tidak tumpang tindih baik kegiatan maupun anggaran.
“Ke depan nya akan kita coba ini bagaimana cara menurunkan angka stunting dan kemudian meningkatkan angka tingkat kehadiran di posyandu itu supaya meningkat minimal 80% sehingga angka percepatan penurunan stunting mudah-mudahan lebih baik dari tahun ini,” sebutnya.
Dian Atmini juga menambahkan,untuk Cindai Alus sendiri dari Puskesmas tadi jumlah 21 anak yang terindikasi stunting sehingga 21 itu nantinya harus intervensi baik dari Puskesmas maupun dengan penggunaan dana desa.
Nanti warga yang hadir ini mengusulkan apakah dana dari dana desa atau dari SKPD nanti kalau dari dana desa akan masuk ke musdes RKP yang nanti akan didanai dari dana APBD, tetapi kalau yang masuk ke Puskesmas maupun di lintas sektor yang lain maka itu urusannya lintas sektor.
Tapi untuk secara umum semua desa sudah dianggarkan dan di Kabupaten Banjar ini memang angkanya besar untuk stunting ini dari total Rp200 miliar sedangkan Rp40 miliar itu untuk percepatan. (kan/dya)