Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Haul ke 7 Tokoh Ulama Sungai Pinang Berlangsung Sederhana

Avatar
331
×

Haul ke 7 Tokoh Ulama Sungai Pinang Berlangsung Sederhana

Sebarkan artikel ini

SUNGAI PINANG – Peringatan Haul ke-7 tokoh ulama dari Kecamatan Sungai Pinang, KH. Muhamad Thaiyib bin Samad, berlangsung di Desa Rantau Nangka, Kamis (14/02), tepatnya di kubah Jl Harapan Maju RT 3 RW 1.

Acara tokoh ulama yang satu ini diawali dengan pembacaan maulid habsyi, kemudian dilanjtkan dengan juga pembacaan manakib oleh salah satu anak muridnya, Ustad Muhammad Kusairi Merapi. Disusul dengan tausiah yang dibacakan Al Habib Ali Bahasyim.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dalam manakib yang dibacakan Muhammad Kusairi, seorang muridnya yang lain, yakni Ustad Rusli pernah menjumpai karomah KH Muhammad Thaiyib, yang melihat gurunya pada dua tempat sekaligus di waktu yang bersamaan,  yakni mengajar di pengajian Desa Binjai dan Rantau Nangka.

KH Muhammad Thaiyib meninggal diumur yang ke 66 tahun, karena penyakit ginjal yang dideritanya. Di akhir hayatnya, dia sempat menghatamkan al quran dan sholah zuhur hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di salah satu Rumah Sakit di Kota Martapura.

Di dalam manakib juga disebutkan bahwa beliau dia orang yang gigih dalam menuntut ilmu, dari ulama ke ulama. Waktu kecil, dia belajar di tempat Guru Abdul Majid (salah satu guru  sekaligus Pimpinan di Pondok Pesanteren Darussalam, red), setelah beranjak dewasa, dia diserahkan kepada tuan Guru Abdul Qodir Hasan.

“Menurut cerita orang, pada saat ayah kami ingin belajar kepada Ustad Abdul Majid, beliau sempat tidak  diijinkan untuk belajar di sekolahan, tetapi di rumahnya saja. Namun karena kuatnya tekad beliau untuk bersekolah, akhirnya diterima, belum sampai satu bulan beliau langsung dinaikkan ke Kelas 3 Ibtidaiyah,” tutur anak mendiang KH Muhammad Thaiyib sekaligus Sekertaris MUI Sungai Pinang, KH. Abdul Halim S.Pdi.

Selain gigih menuntut ilmu, KH. Muhammad Thaiyib bersifat rendah hati.

Walau acara pada haul yang ke-7 ini tidak seramai biasanya, karena Abdul Halim ingin agar haul pada tahun ini dilaksanakan sederhana.

“Mungkin haul yang selanjutnya akan kami laksanakan haul akbar di pondok pesantren milik beliau dan malamnya pembacaan nasyid di kuba, seperti layaknya Haul Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari,” tutup Halim.(sen)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh