Pengunjung Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS) pasar Subuh Sekumpul pada pukul 11.00 Wita dikagetkan dengan ditemukannya seorang pria tanpa identitas terbujur kaku tak bernyawa pada sebuah toko kosong, Minggu (16/6/2024).
BANJAR,koranbanjar.net – Seorang Pria paruh baya bergelar Utuh dengan usia 50 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa, awal mula diketahui sebelum meninggal korban dalam beberapa hari menderita sakit diperkirakan lambung hingga tidak enak makan.
Korban yang diketahui tidak memiliki tempat tinggal tetap ini sehari hari bekerja sebagai tukang parkir hanya tinggal di toko kosong area PPS Martapura.
Penuturan kawan korban, sekaligus saksi Nico dengan didampingi Eza menuturkan, Sabtu (15/6/2024) pukul 10.00 Wita sempat membelikan obat di apotek dan memberikan kepada korban.
“Sebelum membeli obat, saya sudah bertanya sama kawan yang mengerti, kata kawan korban seharusnya di opname, kalo untuk opname duit dari mana, sedangkan buat membeli obat itu saja meminta uang dari langgar,” ucapnya.
Nico menambahkan, Malam setelah korban meminum obat sempat mendatangi toko kosong yang di tempati nya dan korban terlihat sedikit sehat , dan sudah mau makan.
“Utuh sempat mendatangi saya malam itu, dan pagi nya saya sebelum bekerja membaiki langgar bersama Eza sempat melihat Utuh masih tertidur,” imbuhnya.
Setelah beraktifitas pada pukul 10.30 Wita, Nico mendatangi toko kosong yang menjadi tempat korban tinggal, pada saat itu kondisi rolling door toko tertutup dan sedikit miring, Nico memanggil korban namun tidak ada sahutan sehingga Nico membuka pintu tersebut.
“Setelah saya selesai bekerja sama Eza, saya datangi Utuh saya ajak makan, saya panggil beberapa kali tidak ada sahutan, pintu saya buka dan terlihat Utuh membungkuk dengan posisi kaki bersila,”tuturnya lagi.
Setelah itu saksi melaporkan kejadian ini kepada team Emergency Banjar Reponse (EBR) yang beada dekat lokasi lalu pihak dari kepolisian.
Di lain tempat, Kapolsek Martapura AKP Mardiono melalui Kanit Reskrim Polsek Martapura Ipda M.Taufik menjelaskan penyebab kematian korban.
“Dari hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Ratu Zaleha Martapura, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan, yang bersangkutan diperkirakan sakit sesuai dengan obat obatan ditemukan di TKP,” terangnya.
Ipda Taufik menegaskan, untuk saat ini tidak ditemukan identitas korban, dan untuk sementara jenazah korban di simpan di Rumah Sakit untuk menunggu ada tidaknya keluarga korban.
“Sampai tiga hari kami menunggu informasi keberadaan keluarganya, tetapi jika sudah tiga hari tidak ada yang mengakui keluarga korban, maka korban akan dimakamkan oleh pihak rumah sakit,” tutupnya. (mj-44/dya)