Sebanyak 240 jemaah umrah Travel Nala Syafaah Wisata Mandiri asal Kalimantan Selatan telantar di Jakarta. Ironisnya, pihak penyelenggara atau trevel menghilang, entah kemana?
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Keadaan ini diungkapkan salah satu jemaah, Habib Faturrahman Bahasyim, Senin (3/9/2022) via telepon di Banjarmasin.
“Ada sekitar 240 orang jemaah asal Kalsel, dan 30 orang asal Kalimantan Timur, total 270 orang, saat ini mereka terkatung-katung tinggal sementara di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta,” ungkapnya.
Sebelumnya ada 90 jemaah sudah lebih dulu diberangkatkan menuju Makkah, Arab Saudi. Adapun sisanya hingga sekarang tak kunjung berangkat.
“Pihak travel sudah berkali-kali berjanji akan memberangkatkan para jemaah, namun hingga saat ini janji itu tak kunjung ditunaikan,” bebernya.
Ternyata lanjut buyut Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau dikenal Habib Basirih ini, sampai empat hari tidak ada kejelasan.
Lebih lanjut, jemaah kemudian diinapkan di hotel sekitar bandara. Namun belakangan, jemaah tidak bisa lagi menginap di hotel itu lagi karena sudah tidak ada tanggungan pihak Travel Naila Syafaah.
Mirisnya, jemaah sempat mengeluarkan uang pribadi untuk membayar biaya penginapan di hotel.
Akan tetapi, saat ini mereka tak lagi memiliki uang untuk menutupi biaya penagihan hotel, sehingga mereka memutuskan untuk keluar.
“Sekarang mereka menginap di Asrama Haji,” ucap Habib Fathur, biasa Habib Faturrahman Bahasyim disapa.
Dia mengungkapkan seluruh jemaah tersebut telah membayar lunas biaya umrah kepada pihak Travel Naila Syafaah.
Setiap orang menyetor uang sebesar Rp31 juta untuk ibadah umrah selama 15 hari lewat jasa travel tersebut.
“Harusnya tanggal 29 September kemarin berangkat, tapi sampai sekarang tidak diberangkatkan,” tuturnya.
Saat ini, pihak Travel Naila Syafaah sudah tak dapat dihubungi.
Sebelum berada di Asrama Haji, para jemaah diduga ditinggalkan begitu saja di Tangerang tanpa ada pertanggungjawaban dari pihak travel.
“Sampai di Tangerang masih difasilitasi, dua hari di hotel masih dibayari. Setelah itu, orangnya hilang,” kata Habib Fatur heran.
Dia mendesak Travel Naila Syafaah mengembalikan 100 persen uang jemaah yang diduga ditelantarkan.
Pihaknya juga sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.
Namun, laporan tersebut tak kunjung ditindaklanjuti. Karena pihak kepolisian beralasan bahwa laporan jemaah harus dilayangkan ke Polres Kota Tangerang.
“Jujur saya sangat sedih. Tidak bisa ngomong apa-apa lagi,” tuturnya miris.
Dia berharap Pemprov Kaltim dan Pemprov Kalsel memberikan bantuan kepada ratusan jemaah umrah ini.
“Berharap bisa dipulangkan kembali ke daerah mereka masing-masing,” harapnya.
Menurutnya, jemaah bukanlah orang kaya yang bisa dengan mudah berangkat umrah.
Ada yang menabung sampai 30 tahun untuk bisa berangkat. Ada pula yang berangkat dengan menjual tanah atau rumahnya. Sekarang di Jakarta mereka dalam keadaan krisis keuangan.
“Jadi, kami minta bantuan dari Pemda Kaltim dan Pemda Kalsel untuk memulangkan jemaah ini,” harapnya.
Sementara itu, pihak Travel Naila Syafaah Cabang Banjarmasin Kalsel atas nama Mury ketika dikonfirmasi oleh media ini hanya mengatakan akan menyampaikan ke kantor pusat.
“Siap, nanti akan saya teruskan ke kantor pusat,” ucapnya singkat. (yon/sir)