Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Memprihatinkan, Pasar Rakyat Gambut Cuma Menjadi Pasar Ayam, Miliaran Rupiah Mubazir

Avatar
1066
×

Memprihatinkan, Pasar Rakyat Gambut Cuma Menjadi Pasar Ayam, Miliaran Rupiah Mubazir

Sebarkan artikel ini
Pasar Rakyat Gambut di tepi Jl A Yani Km 14.300 Gambut, Kabupaten Banjar. (foto: dok koranbanjar.net)
Pasar Rakyat Gambut di tepi Jl A Yani Km 14.300 Gambut, Kabupaten Banjar. (foto: dok koranbanjar.net)

Kinerja perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Banjar, PD Pasar Bauntung Batuah patut dipertanyakan. Betapa tidak? Pembangunan Pasar Rakyat Gambut yang berlokasi di di tepi Jl A Yani Km 14,300, Kecamatan Gambut sudah bertahun-tahun tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan kini hanya digunakan masyarakat setempat menjadi pasar ayam. Padahal pembangunan pasar itu menelan uang rakyat miliaran rupiah.

GAMBUT, koranbanjar.net Pembangunan Pasar Rakyat Gambut ditengarai sebagai salah satu perencanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Banjar yang asal-asalan. Keadaan itu terbukti dengan pembangunan Pasar Rakyat Gambut yang tidak berfungsi sesuai keperluan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Investigasi wartawan koranbanjar.net di lapangan, Kamis, (29/09/2022), Pasar Rakyat Gambut merupakan aset Pemerintah Kabupaten Banjar yang dibangun dengan anggaran diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Pembangunan Pasar Rakyat Gambut meliputi pertokoan dan bak PKL. Sampai sekarang hanya menjadi bangunan mati. Terlihat Pasar Rakyat Gambut kosong, tidak ada aktivitas jual-beli, kecuali menjadi Pasar Ayam.

Menanggapi persoalan ini, Pemerhati Sosial, Supiansyah Darham, SE.SH menyayangkan kondisi yang terjadi Pasar Rakyat Gambut itu.

Pasar Rakyat Gambut di tepi Jl A Yani Km 14.300 Gambut, Kabupaten Banjar. (foto: dok koranbanjar.net)
Pasar Rakyat Gambut di tepi Jl A Yani Km 14.300 Gambut, Kabupaten Banjar. (foto: dok koranbanjar.net)

“Pasar Gambut itu dibangun dengan tujuan memindah pedagang, tetapi tidak ada pedagang yang mau pindah. Ini akibat tidak ada ketegasan dari Pemda. Berapa dana APBD yang tersedot, mulai lahan sampai dengan pembangunan pertokoan,” ungkap Supiansyah.

Sekarang, lanjutnya, pasar tersebut hanya dipergunakan untuk jualan ayam, jadi sangat mubazir.

“Kalau memang masyarakat atau pedagang tidak mau pindah, coba Pemda mencarikan solusi, semisal menjadikan pasar modern atau diserahkan ke investor. Supaya lahan bisa dipergunakan. Kalau dibiarkan seperti sekarang mubazir, dan bisa jadi bangunan pasar akan hancur tidak karu-karuan,” ucapnya.

Menurut dia, kalau mengandalkan Pasar Kertak Hanyar di KM 7 tentu sudah tidak memungkinkan. Karena aktivitas sudah sampai ke bahu jalan.

“Itu tugas pemerintah membuat Pasar Gambut agar pedagang mau berbelanja ke pasar tersebut, ketimbang dibiarkan mubazir tidak dikelola dengan baik,” tegasnya. (sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh