Kisah Lelaki Penderita Stroke yang Hidup Sebatang Kara di Sungai Tabuk, Dua Tahun Tidur di Teras Balai Desa

Arsad saat dibawa menggunakan mobil pikap ke Dinas Sosial Kabupaten Banjar.
Arsad saat dibawa menggunakan mobil pikap ke Dinas Sosial Kabupaten Banjar.

Kisah memilukan dialami seorang lelaki penderita penyakit stroke asal Desa Sungai Pinang Lama, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Dia adalah Arsad (60 tahun). Sudah sekitar 5 tahun terakhir ini dia menderita penyakit stroke dan menanggung keadaan yang yang dialaminya hanya sebatang kara.

DENNY SETIAWAN, Sungai Tabuk

Arsad (60 tahun) adalah sosok lelaki yang bertubuh ceking, dan memiliki rambut gondrong. Selain ceking, tubuhnya kurus dengan wajah lancip. Dulu, lelaki ini tinggal di Desa Tanjung Rema Gang Erlangga Martapura Kota, dengan profesi sebagai abang becak. Dia hidup bersama seorang istri dan anak.

Sejak tahun 2018 dia menderita penyakit stroke, kemudian berpisah dengan istri dan anaknya. Lantas, dia pun pulang kampung ke Desa Sungai Pinang Lama, Kecamatan Sungai Tabuk.

Identitas Arsad
Identitas Arsad

Sejak tahun 2018 itu dia sempat tidur atau menempati teras balai desa setempat selama 2 tahun. Hidupnya hanya bergantung pada belas kasihan warga setempat.

Keadaan lelaki ini telah mendapat perhatian dari masyarakat setempat.

Namun, dia tetap hidup kesulitan, karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk melakukan aktifitas sendiri.

Oleh warga setempat Arsad diusulkan untuk dibawa ke Dinas Sosial Kabupaten Banjar agar dipindahkan ke Panti Jompo.

Penderita stroke, Arsad
Penderita stroke, Arsad

Kemudian dengan menggunakan mobil pikap, Arsad didaftarkan ke Dinas Sosial Kabupaten Banjar, selanjutnya dengan harapan dipindahkan ke Panti Jompo.

“Mudah-mudahan pemerintah dapat membantu kesulitan yang dialami pak Arsad,” ujar warga setempat..(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *