Anggota DPD RI dapil Kalimantan Selatan, Habib Zakaria Bahasyim memberikan tanggapan positif dan sangat mendukung wacana pemekaran Gambut Raya di Kabupaten Banjar.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Terkait pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Banjar, Muhammad Rofiqi, ingin meminta petuah tokoh alim ulama di Kabupaten Banjar sebelum memberikan rekomendasi pemekaran Gambut Raya, menurut anggota DPD RI, Habib Zakaria hal itu tidak perlu.
“Minta doa, minta petuah ulama di Kabupaten Banjar kalau Gambut Raya sudah terbentuk, minta restu mereka untuk kemajuan Gambut Raya ke depan,” ujarnya kepada media ini, akhir pekan ini.
Jika wilayah seluas Kabupaten Banjar tidak mau melepaskan wilayah Gambut untuk menjadi kabupaten baru, maka ia mengatakan Kabupaten Banjar serakah.
“Kenapa juga harus dipertahankan dengan cakupan wilayah terlalu luas seperti itu,” ucapnya.
Senator asal Banua ini mengakui pernah mengalami kondisi yang dialami warga di pinggiran Kabupaten Banjar. Dirinya pernah reses ke Aluh-Aluh, termasuk Kuin Kecil dan mendengar langsung keluhan masyarakat, terlalu jauh untuk berurusan ke Martapura, ibukota Kabupaten Banjar.
Zakaria Bahasyim berpendapat, mestinya orang-orang di atas (elite) terutama di pemerintahan daerah dan DPRD harus berpikir jernih.
“Khususnya Bupati Banjar (Saidi Mansyur) dan semuanya,” sebutnya.
“Janganlah seperti itu, lepaskan saja jika lebih bagus. Walau ada unsur elite di dalamnya tidak ada masalah. Itu bagus kok, demi kemajuan daerah,” tambahnya.
Menurutnya adanya unsur elite politik dan lainnya, justru bisa lebih bagus untuk daerah pemekaran baru. Utamanya, dalam tahap lobi dan langkah politik lainnya bisa menjadi bagus.
“Bagi saya, tidak ada masalah,” ucapnya.
Zakaria mengatakan fungsi DPD RI memang dilibatkan dalam menggodok usulan pemekaran.
Meski pun kewenangan ada di Komite I membidangi otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah serta pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah.
“Namun, secara pribadi saya setuju dan mendukung pemekaran wilayah Gambut Raya,” tegasnya.(yon/sir)
