Sebanyak 14 petani porang di Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan mendapatkan pinjaman modal usaha dari BNI untuk mengembangan kebun mereka. Pinjaman yang diterima sebesar Rp50 juta per hektare lahan kebun porang.
BATOLA, koranbanjar.net – Tanaman porang menjadi salah satu klaster unggulan yang berorientasi global. Klasterisasi tanaman pangan unggulan ini mendukung program pemerintah di bidang pertanian.
Porang merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik. Dengan membudidayakan porang, petani bisa menghasilkan hingga Rp50 juta dalam kurun waktu 12 bulan.
Capaian itu menurut perkiraan setiap satu hektare porang yang ditanam pada musim tanam pertama.
Di antara petani yang menerima pinjaman tersebut mendapatkan pinjaman Rp50 juta untuk budidaya satu hektar porang di lahannya.
Petani sangat senang, karena permodalan menggarap lahan bisa teratasi dengan kesepakatan pembayaran paska panen.
“Tentunya kami senang dengan program ini, semoga usahanya berjalan lancar dan mampu meningkatkan penghasilan kami,” papar petani porang asal Batola, Syahrul.
Pihak bank juga bersinergi dengan pihak lain dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan petani. Seperti mengintegrasikan satu ekosistem.
Ketua Asosiasi Petani Porang Indonesia (ASPI) Barito Kuala, Sutrisno Subroto mengatakan, pihaknya sangat gembira dan tambah bergairah mengembangkan budidaya porang ini.
“Selama ini kami memang kekurangan modal untuk bisa meningkatkan produktivitas, dengan adanya pinjaman ini semoga menjadi solusi yang tepat,” ungkapnya.(mj-39/sir)