BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Banjarbaru tahun ini bakal menjadi tuan rumah pameran kain se Pulau Borneo, ternyata pameran ini tidak hanya menghadirkan kain dari museum di Kalimantan saja, tapi museum dari Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam juga digadang-gadang bakal ikut menyemarakan pameran yang bernama “Wastra Borneo 2018” ini.
Pameran ini direncanakan akan dilaksanakan pada 25 April 2018 mendatang. Untuk lokasinya tepat di area ruangan kain Nusantara gedung museum Lambung Mangkurat, jalan Ahmad Yani KM 36, Banjarbaru. Yang menarik dari pameran ini adalah tema yang akan diangkat yaitu inovasi, sesuai dengan tema Kota Banjarbaru yaitu Berinovasi.
Rusmiadi selaku Tenaga Fungsional Pamong Budaya Ahli di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru saat ditemui wartawan koranbanjar.net mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan atas kerjasama dari pengelola museum se regional Pulau Borneo dan akan dilaksanakan secara bergilir.
“Banjarbaru kebetulan tahun ini menjadi tuan rumah kegiatan ini. Tahun kemarin di laksanakan di Sabah (Malaysia), sebelumnya juga ada di Sintang (Kalbar), tiap museum di wilayah Borneo termasuk Sabah, Serawak, Brunei, juga mendapat giliran untuk melaksanakan pameran ini,” ujarnya.
Beliau juga menjelaskan dalam tema yang diangkat tahun ini Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru mencoba berinovasi dengan mengkreasikan perpaduan antara kain masa lampau dan masa kini.
“Kita mengangkat tema sesuai dengan tema Banjarbaru Berinovasi. Jadi tema kita kali ini juga inovasi. Pakaian dari masa lampau, pakaian dari kulit kayu, pakaian dari orang-orang zaman dahulu, itu akan dikembangkan akan dipadukan dengan mode pakaian kita zaman sekarang, terutama di daerah kita yang paling terkenal adalah kain sasirangan yang tergolong kain kreasi baru, kemudian tenun pagatan, pakaian dari kulit kayu juga akan di kreasikan,” tambahnya.
Tujuan utama dari acara ini adalah membuka wawasan masyarakat tentang keberagaman kain yang ada di Pulau Borneo ini. Dengan pengetahuan tentang keberagaman kain ini, diharapkan masyarakat lebih sadar pentingnya menjaga kelestarian budaya terutama di daerah Kalimantan Selatan.
“Pengembangannya lebih kearah motif tradisional, akan dikreasikan dengan motif dan kreasi terbaru saat ini. Terutama dari kreasi kelestarian budaya kita di Kalimantan Selatan. Semoga masyarakat ikut bersama melestarikan budaya di Kalimantan Selatan dengan cara mengembangkan kreasi-kreasi tradisional dan kreasi-kreasi baru dalam hal perkainan,” tutup Rusmiadi.
Kegiatan ini terbuka untuk umum, jadi bagi masyarakat Banjarbaru khususnya yang ingin menghadiri acara ini di persilahkan untuk datang. Karena banyak sekali manfaat yang akan didapat dari kegiatan ini, diantaranya menambah wawasan pengetahuan tentang masalah perkembangan kain dari waktu ke waktu.(mj-01/ana/iah)