Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Hulu Sungai Tengah

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Tengah; Satu Nusa Satu Bangsa Satu Literasi

Avatar
516
×

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Tengah; Satu Nusa Satu Bangsa Satu Literasi

Sebarkan artikel ini
Webinar Literasi Digital Hulu Sungai Tengah
Webinar Literasi Digital Hulu Sungai Tengah

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema “Satu Nusa Satu Bangsa Satu Literasi” di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (15/11/2021) pukul 10.00 Wita.

HST, Koranbanjar.net – Acara dibuka oleh Bupati Hulu Sungai Tengah, H Aulia Oktafiandi dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Rio Brama yang menghadirkan narasumber Narasumber pertama yakni, Dr Iskandar Tsani dengan materi tentang “Kecakapan Digital”.

“Di era saat ini masyarakat selalu menggunakan teknologi digital serba online. Salah satunya berbelanja online. Banyak marketplace yang selalu digunakan masyarakat contohnya seperti tokopedia, shopee, bukalapak, lazada, dan masih banyak lagi, dengan banyaknya marketplace tersebut kita bisa ikut memanfaatkannya sebagai bahan pendukung profesi,” tuturnya

“Ada beberapa cara menggunakan aplikasi sebagai bahan pendukung profesi, misalnya berjualan online sebagai sarana transaksi pembelian produk, membuka kursus dengan cara online atau lebih dikenal sebagai Learning Management System, serta bisa membuat channel youtube sebagai usaha bisnis,” pungkasnya

Narasumber kedua, Mardiana yang membahas materi tentang “Etika Berkomunikasi di Media Sosial”.

Ia memaparkan, aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, antara lain youtube, whatshapp, instagram, facebook, twitter, dan tiktok. Pengguna media sosial didominasi oleh kalangan muda antara usia 25 hingga 34 tahun.

“Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya, jenis komunikasi ada dua, yaitu komunikasi verbal (lisan dan tulisan) dan komunikasi non verbal (isyarat dan simbol),” ujarnya

Adapun etika berkomunikasi di media sosial, yakni menggunakan bahasa yang sopan, tidak mengumbar informasi pribadi, tidak menyebar SARA, pornografi, aksi kekerasan, serta menghargai hasil karya orang lain.

Narasumber ketiga yaitu Farras Ardiana yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Fitur Paylater Senagai Transaksi Berbasis Online Baru: Amankah?”

Ia memaparkan, kerugian menggunakan fitur paylater yaitu berpotensi pemborosan, menambah utang, dan denda yang berlaku.

Adapun cara mencegah ancaman keamanan identitas, yaitu jangan posting identitas pribadi, jangan pernah bagikan omkode otp, dan rajin mengganti password.

Terakhir narasumber M Nazar Budiman dengan materi tentang “Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital”.

Apa itu Dakwah Digital?

“Dakwah digital bisa bermanfaat sebagai penangkal ujaran kebencian, menjadi panduan paikologi, menjadi melek teknologi, ta’lim online, dan ustadz gaul,” paparnya.

“Adanya banyak perbedaan dakwah digital pada era dulu dan sekarang, kalau era dahulu dakwah digital melalui musik, mengaji duduk, habsiyan, dan booming film dakwah. Sedangkan di era sekarang munculnya dakwah virtual, kutipan islami, vlog, meme dakwah, serta podcast dakwah,” jelasnya.

“Jadikan media sosial sebagai alat penangkal radikalisme serta ladang pahala dengan menyebarkan dakwah,” pungkasnya. (lala)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh