Banjar  

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar; Lawan Balik Hoax Dengan Literasi Digital

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar
Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Lawan Balik Hoax Dengan Literasi Digital,” Kamis (7/10/2021) pukul 14.00 Wita.

BANJAR, Koranbanjar.net – Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Rio Brama yang menghadirkan narasumber pertama Ratyuhono Linggar Putra, dengan materi tentang ‘Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital.’

Ratyuhono menuturkan, pergeseran media berpendapat saat ini berupa teknologi digital menciptakan negara Demokrasi yang partisipatif.

“Kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah hak setiap manusia dan diatur dalam UUD 1945 ayat 3,” ucapnya.

Kebebasan berpendapat yang harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Opini. Harus berlandaskan fakta atau data dan dapat dipertanggungjawabkan jika tidak maka akan memunculkan hoax.

2. Kritik. Pada dasarnya merupakan suatu hal atau tindakan yang baik, ketika dilakukan dengan tidak menyinggung atau menyakiti perasaan.

3. Fitnah dan ujaran kebencian. Jelas hal yang negatif dapat berujung pada pencemaran nama baik.

Adapun, tips menyatakan pendapat di media digital ialah:

1. Hindari opini provokatif.

2. Mengetahui isu secara detail.

3. Memikirkan kembali pendapat.

4. Menyampaikan dengan sopan dan santun.

5. Perhatikan peraturan pemerintah.

“Ada atau tidak adanya hukum atau aturan maka kita tetap harus menghormati, bijak, dan paham beretika di media sosial,” tuturnya.

Selanjutnya narasumber kedua Junaidy dengan materi tentang ‘Keamanan Digital, jari-mu harimau-mu.’

“Kita harus bijak bermedia sosial, karena berawal dari pikiran lalu jari-jari adalah penentu akhir, ketika kita merasa benar belum tentu orang lain salah, dan sebaliknya ketika kita merasa salah belum tentu orang lain benar,” tuturnya.

Junaidy menjelaskan, internet sehat adalah cara berperilaku yang beretika saat mengakses suatu informasi dan internet, selain itu juga pengguna internet yang sehat tidak melakukan aktivitas internet yang melanggar hukum seperti pelanggaran hak cipta, hacking dan mengakses konten ilegal.

Adapun, cara berinternet sehat yaitu:

1. Hindari situs atau forum yang berbahaya.

2. Pasang aplikasi parental control bagi orang tua yang anaknya sudah mengenal dan menggunakan internet.

3. Berikan sosialisasi kepada anak sejak dini soal hal baik dan hal buruk saat menggunakan internet.

4. Gunakan DNS yang memblok situs berbahaya seperti situs judi, situs dewasa dan yang lainnya.

5. Pertebal iman dan agama adalah salah satu firewall utama dalam diri pengguna internet.

Narasumber ketiga Lady Salsabila dengan materi tentang ‘Keuntungan Memiliki Digital Skills Untuk Seorang KOL’

“Di era yang serba digital ini menjadi content Creator yang biasa saja tidaklah cukup, tapi kita harus mampu menjadi content Creator yang cerdas,” tuturnya.

Kata dia, tiga digital skills yang berguna untuk KOL;

Pertama, mampu membentuk persoalan branding yang tepat di internet.

Kedua, dapat memilih target pasar yang sesuai dan tepat.

Ketiga, kemampuan untuk menganalisa data.

Tips dan trick membentuk personal branding yang tepat di internet;

1. Mulai dari fashion dan minat anda, contohnya seperti make up, olahraga, dan makanan.

2. Tentukan target pasar anda contohnya seperti menargetkan perempuan generasi Z (16-28th) yang menyukai make up.

3. Buat konten yang relevan dan relate, contohnya make up tutorial atau make up review.

4. Kolaborasi, contohnya seperti membuat konten dengan beauty influencer lain.

“Memilih target pasar yang sesuai dan tepat yakni, segmenting, targeting dan positioning,” tuturnya.

Adapun, keuntungan dari memiliki kemampuan untuk menganalisa data ialah, memahami konten yang disukai oleh penonton, mengetahui respon pasar terhadap konten kita dan bahan evaluasi di masa yang akan datang.

Narasumber terakhir Hairiyadi dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoax?’

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar
Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar

“Berita bohong atau hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar adanya,” tuturnya.

Kata dia, ciri-ciri berita hoax yaitu:

1. Berita yang didapatkan menimbulkan kecemasan, kebencian, atau permusuhan antar satu sama lain.

2. Tidak ada sumber berita jelas yang dapat dimintai pertanggungjawaban atau klarifikasi.

3. Informasi bersifat menyerang, berat sebelah, dan tidak netral.

4. Memiliki judul provokatif yang tidak sesuai dengan isi berita.

5. Memaksa untuk membagikan berita tersebut agar viral.

6. Berita yang diluncurkan tidak menyeluruh, ada fakta yang disembunyikan dan memelintir informasi yang diberikan oleh sumber terpercaya.

7. Menggunakan data dan foto fiktif agar berita yang ditulis dapat dipercaya.

8. Memanipulasi fakta yang sebenarnya.

9. Ditulis oleh media yang tidak kredibel.

Adapun dampak dari berita hoax yang ditimbulkan yakni:

1. Menimbulkan perpecahan, berita bohong memicu perpecahan baik antar individu maupun kelompok.

2. Menurunkan reputasi seseorang, seringkali berita hoax akan merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya.

3. Tidak lagi percaya fakta, karena terlalu banyak berita bohong yang beredar, masyarakat jadi sulit membedakan mana informasi palsu dan fakta.

4. Menimbulkan opini negatif, berita hoax sering kali menyasar emosi masyarakat.

5. Merugikan masyarakat, hoax bisa saja merugikan masyarakat secara materi.

Sementara itu, tips menangkal berita bohong yaitu jangan terprovokasi, cek sumber berita pastikan informasi yang didapat sumbernya jelas, perbanyak membaca, bandingkan informasi sumber dengan informasi dari sumber lain, dan juga berbagi informasi. (Jwt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *