Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Nasional

Warteg Banyak Tutup Akibat Makan Dibatasi 20 Menit

Avatar
598
×

Warteg Banyak Tutup Akibat Makan Dibatasi 20 Menit

Sebarkan artikel ini
Meme makan di warteg.

Ketua Umum Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengungkapkan kondisi usaha warung tegal atau warteg yang sangat mengkhawatirkan. Terlebih, adanya aturan PPKM Level 4 dimana masyarakat yang melakukan makan di tempat hanya diperbolehkan selama 20 menit.

KORANBANJAR – Menurutnya, banyak pemilik dan karyawan warteg yang memilih untuk pulang ke kampung halaman dibanding untuk kembali berjualan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Untuk diketahui, warung makan seperti warteg pada masa PPKM Darurat masih tetap boleh dibuka, tetapi tidak boleh untuk makan ditempat melainkan makanan dibawa pulang.

“Iya malah pulang kampung sekalian lebaran. Sekarang ini sengaja pulang kampung karena ini kan kantor deket pemda, deket kementerian dan tahu WFO 25 persen dan shift-shift, dan banyak bawa makanan dari rumah, jadi mending pulang kampung sambil refreshing,” ujar Mukroni saat dihubungi, Rabu (28/7/2021).

Ia menghitung, sekitar 50 persen dari total 50 ribu warteg di Jabodetabek tutup, sehingga hanya 25 ribu warteg yang mampu bertahan di masa PPKM Level 4 ini.

Perhitungan ini, jelas Mukroni, diambilnya dengan melihat perkampungan di Tegal dan Brebes yang mulai kembali ramai, setelah pemilik dan pekerja ramai-ramai pulang kampung.

“Kemarin saya menghitung sekitar 50 persen, itungannya gini ketika normal sebelum pandemi itu banyak rumah yang kosong karena urbanisasi dari tegal dan brebes. Nah sekarang ini hampir 50 persen penuh rumah-rumah itu, artinya kan banyak pindah dari jakarta ke kampung, kasaran kita 50 ribu di Jabodetabek, 25 ribu yang tutup,” ucap dia.

Mukroni menambahkan, kondisi PPKM Darurat ini merupakan kondisi yang paling parah dibandingkan dengan masa PSBB sebelumnya, karena banyak pembatasan yang membuat ruang usaha juga ikut terbatas.

“Terutama kalau siang itu hampir 5 juta orang di Jakarta, tapi ada pembatasan, ini kan jelas, ini lebih buruk dibanding PSBB,” pungkas dia. (suara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh