Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) meresmikan jalan usaha tani dan irigasi air tanah, Kamis (28/10/2021) siang di Dusun Hanau, Desa Panjampangan Kecamatan Simpur Kabupaten HSS. Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten HSS ini disambut gembira warga setempat.
KANDANGAN, koranbanjar.net – Dusun Hanau Desa Panjampangan berada di kawasan rawa, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani sawah. Tatkala saat musim kemarau mereka melakukan penanaman palawija.
Kedatangan orang nomor satu di Banua Antaludin ini disambut gembira masyarakat Dusun Hanau, khususnya para anggota Kelompok Tani (Poktan) Mufakat dan Sukaramai.
Bupati HSS, H. Achmad Fikry saat tiba di lokasi, turun dari mobil langsung meninjau kondisi Jalan Usaha Tani yang memang sudah lama dirindukan masyarakat setempat.
Ketua Kelompok Tani Sukaramai, M. Irsyad mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Bupati HSS yang jauh-jauh telah bersedia mampir ke dusun mereka.
Ditambahkan, dengan adanya jalan usaha tani sangat bermanfaat bagi para petani, karena sekarang dengan mudah bisa mengangkut hasil usaha tani atau kebun dengan kendaraan roda 2 maupun kendaraan penunjang lainnya.
“Selama ini kami hanya bisa mengangkut dengan cara dipanggul di bahu untuk mencapai jalanan terdekat yang lumayan sulit untuk dilewati,” tutupnya.
Sementara itu Bupati HSS. H. Achmad Fikry dalam sambutann mengharapkan adanya bantuan JUT dan sumur bor ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani, untuk kegiatan kebun palawija.
“Kalau bisa usahakan menanam palawija itu jangan berbarengan dengan wilayah lainnya. Karena sudah hukum alam, kalau hasil kebun di pasaran melimpah, otomatis harga menjadi rendah atau turun,” katanya.
“Jadi kalau daerah lain menanam cabai, jangan ikut-ikutan menanam cabai. Kan bisa diganti dengan tomat, kacang panjang, terong dan lainnya. Ini supaya harga tetap tinggi di pasaran, sehingga kesejahteraan para petani tetap terjaga,” ungkapnya.
Bupati juga berpesan kepada masyarakat kalau bisa menjual langsung produk palawijanya ke pusat pasar agrobisnis. Paling tidak kalaupun memang ke pedagang pengepul yang datang, petani juga harus tahu perkembangan harga.
“Kalau memang harganya tidak begitu jauh dengan di agrobisnis, silahkan saja. Tapi kalau terlalu jauh perbedaannya, kan perlu diusahakan menjual langsung ke sana, supaya tingkat kesejahteraan para petani semakin baik. Kita tidak menginginkan para petani yang lelah bekerja, tetapi orang lain yang lebih banyak menikmati keuntungan,” tegasnya.(mj-41/sir)